JAKARTA, KOMPAS.com - Hunian yang terintegasi sarana transportasi publik atau transit oriented development (TOD) dinilai merupakan solusi dalam menghadapi regenerasi perkotaan dan juga mereduksi tingkat kemacetan.
PT Adhi Commuter Properti (ACP) sebagai salah satu pengembang hunian berbasis TOD bertajuk LRT City, terus berupaya mengedukasi masyarakat, bahwa tinggal di kawasan berbasis TOD menawarkan berbagai keuntungan.
LRT sendiri merupakan light rail transit atau moda transportasi masal modern baru yang dikembangkan oleh induk ACP, BUMN PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
Sejak Agustus 2019, Adhi telah melakukan dynamic test untuk rute LRT Bekasi Timur-Cawang dengan menggunakan tiga gerbong kereta.
Dynamic test merupakan uji pembebanan pada bantalan kereta yang terus dilakukan untuk menjamin jalurnya kuat dan lancar dengan pembebanan kereta.
Di Bekasi Timur, terdapat proyek Green Avenue, bagian dari LRT City dengan luas area 1,9 hektar.
Baca juga: LRT Mulai Uji Coba, Minat Beli Hunian di Cipayung Tinggi
Menurut Direktur Pemasaran dan Pengelolaan Properti ACP Hanif Setyo Nugroho, ada banyak efisiensi waktu dan biaya bila konsep hunian TOD ini mulai beroperasi, dan LRT City Bekasi akan menjadi proyek LRT City pertama yang akan beroperasi.
Hanif menngungkapkan, LRT beroperasi pada akhir tahun depan bersamaan dengan pembukaan fasilitas komersial di area LRT City yang berupa mal.
"Sementara untuk apartemennya, mulai diserahterimakan awal tahun 2022. Jadi konsumen bisa langsung menikmati fasilitas LRT saat menghuni apartemennya,” ujar Hanif dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Senin (2/11/2019).
Efisien
Menurut Hanif, ACP sudah menghitung, ada banyak kemudahan, efisiensi dan penghematan bila masyarakat dapat memanfaatkan gaya hidup urban dengan menggunakan transportasi umum LRT.
Dengan menggunakan LRT berkecepatan rata-rata 60 km per jam, perjalanan dapat ditempuh hanya 28 menit untuk rute Bekasi Timur-Cawang. Artinya ada efisiensi waktu 1,5 jam atau sekitar 3 jam setiap harinya.
“Konsep penghematan dan efisiensi seperti ini terus kita dorong dan sosialisasikan terutama untuk kalangan milenial pembeli properti pertama," kata Hanif.
Milenial bisa tetap memenuhi kebutuhan gaya hidup seperti traveling maupun kegiatan leisure lainnya, namun dengan berhuni di kawasan TOD ada banyak hal yang menjadi efisien.