Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Destiawan Soewardjono dan Rudy Hartono Diberhentikan dari Komut dan Dirops 1 Wika Gedung

Kompas.com - 28/07/2020, 18:34 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat Umum Pemegang Saham luar Biasa (RUPSLB) PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) Tahun 2020 memutuskan memberhentikan dengan hormat Destiawan Soewardjono sebagai Komisaris Utama, Ridwan Abdul Muthalib sebagai Komisaris dan Bapak Adji Firmantoro sebagai Komisaris Independen.

Kemudian RUPSLB mengangkat Sugeng Rochadi sebagai Komisaris Utama, Bambang Pramujo sebagai Komisaris dan Joseph Prayogo sebagai Komisaris Independen.

RUPSLB yang digelar hari ini, Selasa (28/7/2020) di Jakarta, juga memutuskan memberhentikan dengan hormat Rudy Hartono sebagai Direktur Operasi 1 dan mengangkat Bagus Tri Setyana sebagai Direktur Operasi 1.

Baca juga: Wika Gedung Teken Kontrak Rp 285 Miliar Bangun Collins Boulevard

Berikut susunan baru dewan komisaris WEGE:

Komisaris Utama: Sugeng Rochadi
Komisaris: Ahmad Fadli
Komisaris: Yulianto
Komisaris: Bambang Pramujo
Komisaris Indepen: Joseph Prayogo

Dewan Direksi:

Direktur Utama: Nariman Prasetyo
Direktur Operasi 1: Bagus Tri Setyana
Direktur Operasi 2: Mochamad Yusuf
Direktur Keuangan, Human Capital & Manajemen Risiko: Syailendra Ogan
Direktur Teknik & Pengembangan: Djaka Nugraha

Kontrak Baru

Sementara hingga Juni 2020, WEGE meraup kontrak baru senilai Rp 1,02 triliun dengan komposisi pasar BUMN 42 persen, pemerintah 31 persen dan swasta 27 persen.

Capaian kontrak baru tersebut diperoleh dari BI Palangkaraya, Gedung Mandiri Denpasar, RS Pertamina Simprug Corona, RS Antam Medika, dan The Park Mall Kendari (PSA).

Kemudian RSPJ Darurat Corono PT Pertamedika DKI Jakarta, RS Airlangga Surabaya Corona, RS Corona Lamongan, RSCM Darurat Corona RSCM DKI Jakarta dan Interior Gedung BUMN.

Direktur Utama WEGE Nariman Prasetyo mengakui, Pandemi Covid-19 menyebabkan perlambatan di hampir seluruh sektor usaha di Indonesia, termasuk di bisnis konstruksi gedung yang berimbas pada penurunan dan mundurnya tender-tender awal tahun ini.

"Namun bisnis WEGE saat ini tetap berjalan dan tumbuh, karena kami fokus pada pengerjaan proyek-proyek carry over yang telah kami peroleh di tahun sebelumnya,” ujar Nariman dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (28/7/2020).

Sementara kinerja keuangan WEGE pada Kuartal I-2020 secara umum, mencatat laba bersih Rp 82,88 miliar atau naik 6,64 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 77,71 miliar.

Peningkatan laba bersih tersebut ditopang oleh pertumbuhan pendapatan lainnya pada laba ventura sebesar Rp 2,86 miliar atau tumbuh 20,69 persen secara tahunan dari Rp 13,81 miliar menjadi Rp 16,67.

Adapun kas dan setara kas per 31 Maret 2020 sebesar Rp 877,04 miliar, total ekuitas senilai Rp 2,24 triliun, dan total aset sebesar Rp5,96 triliun.

Menurut Direktur Keuangan Syailendra Ogan, pencapaian ini didasari komitmen untuk fokus pada peningkatan laba perusahaan salah satunya melalui pengelolaan keuangan terutama biaya dengan baik serta mampu mengendalikan

"Kontrak-kontrak yang diperoleh melalui efisiensi pengendalian secara berjenjang dan sentralisasi," kata Syailendra.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasarkan Hunian di IKN, Otorita dan Pengembang Akan Gelar 'Roadshow'

Pasarkan Hunian di IKN, Otorita dan Pengembang Akan Gelar "Roadshow"

Hunian
Investasi Rp 15,1 Triliun Masuk ke KEK Sepanjang Triwulan Pertama

Investasi Rp 15,1 Triliun Masuk ke KEK Sepanjang Triwulan Pertama

Berita
Kuartal Pertama, Pengembang PIK2 Raup Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Kuartal Pertama, Pengembang PIK2 Raup Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Jangan Buang Sisa Minyak ke Dalam Saluran Pembuangan Wastafel! Ini Alasannya

Jangan Buang Sisa Minyak ke Dalam Saluran Pembuangan Wastafel! Ini Alasannya

Tips
Ini Peran Kementerian ATR/BPN Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Ini Peran Kementerian ATR/BPN Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Berita
128 Rumah Ramah Lingkungan di Cikupa Siap Dijual, Harganya Mulai Rp 1,8 Miliar

128 Rumah Ramah Lingkungan di Cikupa Siap Dijual, Harganya Mulai Rp 1,8 Miliar

Berita
Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Tips
Punya 350 Hektar Lahan di Bali, ITDC Minta Perubahan Status Hak

Punya 350 Hektar Lahan di Bali, ITDC Minta Perubahan Status Hak

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonogiri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonogiri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Tahun 2024, Metland Bidik 'Marketing Sales' Rp 1,9 Triliun

Tahun 2024, Metland Bidik "Marketing Sales" Rp 1,9 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purworejo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purworejo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kepada Pengusaha China, AHY Komitmen Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Kepada Pengusaha China, AHY Komitmen Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Berita
Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Berita
Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com