Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat "Marketing Sales" Rp 266 Miliar, Duta Pertiwi Pertimbangkan Revisi Target

Kompas.com - 10/07/2020, 16:20 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI) mencatatkan marketing sales selama Kuartal I-2020 senilai Rp 266 miliar.

Kontribusi terbesar berasal dari penjualan apartemen Southgate Tanjung Barat, Perumahan Kota Wisata, Bogor, dan Grand Wisata, Bekasi.

Pencapaian ini masih di bawah 20 persen, dan terpaut jauh dari total target penjualan hingga akhir tahun sebesar Rp 1,5 triliun.

Head of Investor Relations DUTI Christy Grassela menuturkan, sebenarnya penjualan marketing pada awal Kuartal I atau Januari-Februari berjalan normal dengan kontribusi terbesar berasal dari rumah tapak (landed house).

"Namun, memasuki Kuartal II, penjualan pasif. Dan untuk Kuartal III nanti kami masih pikir-pikir apakah akan merevisi target atau tidak. Nilai Rp 1,5 triliun itu target sebelum Pandemi Covid-19," jelas Christy saat konferensi virtual, Jumat (10/7/2020).

Baca juga: Tiga Bulan Sinarmas Land Raih Pendapatan Rp 1,5 Triliun

Oleh karena itu, perusahaan akan meninjau ulang feasibility-nya. Jika tidak feasible, manajemen akan memutuskan untuk merevisi.

Perusahaan juga akan memprioritaskan sisi pengembangan kualitas aset untuk menghasilkan value signifikan.

Termasuk mempercepat proyek-proyek yang sudah dimulai pengembangannya seperti proyek mixed use Soutgate yang mencakup tiga menara apartemen, satu menara perkantoran, dan AEON Mall.

"Untuk Southgate Residence, berjalan sesuai komitmen dan kami upayakan serah terima atau hand over dipercepat," imbuh Christy.

Sementara AEON Mall dijadwalkan beroperasi pada Kuartal I atau Maret 2021 mendatang.

Selain proyek Southgate, DUTI juga masih melanjutkan pembangunan apartemen Aerium di Taman Permata Buana, Jakarta Pusat, serta klaster terbaru di Kota Wisata, dan Grand Wisata yang telah 100 persen terjual.

Hingga saat ini, perusahaan memiliki cadangan lahan atau land bank seluas 900 hektar di seluruh Jadebotabek dengan porsi terbesar di Grand Wisata Bekasi seluas 530 hektar. 

Baca juga: Tak Terpengaruh Krisis, Sinarmas Land Raup Rp 200 Miliar dalam Sehari

"Selain itu, kami juga punya tanah untuk pengembangan komersial di depan ITC Roxy Mas, Jakarta Barat, dengan luas 17 hektar," kata Direktur Utama DUTI Teky Mailoa.

Teky memprediksi pengembangan lahan komersial di Roxy ini akan sangat signifikan terhadap pendapatan perusahaan.

Sementara untuk belanja lahan tahun ini, masih melihat perkembangan situasi dan kondisi. Perusahaan, akan mempertimbangkan secara cermat dan "mengirit-irit" belanja lahan dan belanja modal lainnya.

Yang pasti hingga Juni 2020 lalu, belanja modal yang dialokasikan untuk tahun ini senilai Rp 1,1 triliun, telah terserap Rp 200 miliar untuk pembangunan Southgate.

Bagi Dividen

Adapun aksi korporasi yang dilakukan terkait kinerja keuangan 2019, DUTI akan membagikan dividen senilai Rp 555 miliar (Rp 300 per saham) atau setara 50,32 persen dari laba bersih.

Pembagian dividen ini mengonfirmasi keberhasilan DUTI, yang telah meningkatkan Pendapatan Usaha sebesar 10,52 persen.

Pada akhir 2019, Perusahaan mencatatkan Pendapatan Usaha senilai Rp 2,46 triliun, dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp 2,23 triliun.

Baca juga: Harga Rumah di Jakarta Lebih Mahal ketimbang New York dan Tokyo

Sementara target awal DUTI pada tahun 2019 adalah sebesar Rp 2,30 triliun.

Pencapaian pendapatan usaha ini mendorong peningkatan laba bersih yang dapat diatribusikan untuk pemilik entitas induk sebesar 20,99 persen menjadi Rp 1,10 triliun.

Dengan demikian, laba per saham dasar adalah Rp 596,14 per saham.

Sedangkan total aset tercatat Rp 13,79 triliun dengan kas dan setara kas Rp 3,03 triliun.

Untuk ekuitas, DUTI mencatat Rp 10,59 triliun, naik Rp 1,18 triliun dibandingkan akhir tahun 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com