Sektor ini memiliki keterkaitan langsung dengan sektor lainnya seperti manufaktur dan jasa-jasa yang mencakup backward dan forward linkages.
Keterkaitan tersebut akan menimbulkan efek berganda pada perekonomian.
“Akan ada multiplier effect yang menjadi akselerator sistem perekonomian daerah dan nasional,” kata dia.
Pandemi juga mendorong sektor properti untuk mengkaji ulang semua proses yang membutuhkan perbaikan yang berkelanjutan dari faktor internal maupun pengaruh eksternal.
Pelaku usaha harus menemukan solusi untuk berbagai kendala bagi perkembangan industri ini.
Baca juga: [POPULER PROPERTI] Jateng, Bakal Primadona Baru Kawasan Industri
Sementara Senior Advisor bidang Strategy & Transactions di Ernst & Young Bernardus Djonoputro berpendapat disrupsi akibat pandemi Covid-19 membuat pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus berfokus pada tiga hal sesuai survei Ernst & Young di 136 negara.
Ketiganya yakni pengendalian darurat pandemi, persiapan penurunan ekonomi global, dan penyiapan stimulus.
“Industri properti, termasuk di dalamnya real estate dan konstruksi serta seluruh rantai pasoknya menjadi sektor penting dalam menggerakkan ekonomi pasca-pandemi,” kata Bernardus.
Sebagai sektor penghela pertumbuhan ekonomi, Bernardus mengatakan pandemi Covid-19 mengubah pola bisnis properti dan konstruksi dunia.
Pandemi pun mengubah pola hidup dan ekspektasi masyarakat.
“Industri ini akan berubah pula sesuai perubahan tren di masyarakat,” tuntas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.