KOMPAS.com – Bertahun-tahun mengontrak rumah, penyanyi kenamaan Ariana Grande akhirnya membeli hunian mewah di kompleks real estate Hollywood Hills, Los Angeles, Amerika Serikat (AS).
Di lingkungan showbiz, selebritas kelahiran Florida itu memang dikenal terbiasa menyewa rumah. Bukan karena tidak mampu, sebab Forbes mencatat bahwa ia merupakan salah satu dari 100 penyanyi wanita dengan bayaran tertinggi pada 2020.
Berbagai sumber pun menyebutkan, pelantun tembang berjudul "Thank U Next" itu sempat mendapatkan tawaran dari pengembang properti, tapi tak satu pun berujung pada kesepakatan.
Adapun alasan Grande lebih suka mengontrak karena ia memang belum menemukan hunian yang cocok untuk ditinggali.
Namun, tak bisa disangkal kalau Grande memutuskan membeli rumah tersebut lantaran ia mendapat harga promo dari pengembang. Awalnya, rumah yang ia taksir itu dihargai 25,5 juta dollar AS pada 2015. Kini, harganya menjadi 13,7 dollar AS atau setara Rp 194 miliar dalam kurs Rp 14.163.
Baca juga: Era New Normal, Fungsi Rumah Tak Lagi Hanya sebagai Tempat Tinggal
Jika dikaitkan dengan kondisi pandemi saat ini, potongan harga seperti itu merupakan suatu hal yang wajar.
Seperti diketahui, pasar properti menjadi salah satu sektor terdampak selama pandemi Covid-19. Kebanyakan masyarakat cenderung menahan pembelian sehingga penjualan pun tertahan.
Oleh karena itu, supaya industri properti tetap bergeliat, pihak pengembang mau tak mau mesti memberikan stimulus keringanan harga kepada calon pembelinya.
Tak heran, artikel New York Times yang dilansir Kompas.com, Rabu (25/3/2020) menyebutkan, saat pandemi virus corona seperti ini, banyak orang di negara bagian AS membeli rumah dengan harga jauh lebih murah. Termasuk para pesohor, seperti Kendall Jenner, pasangan Chrissy Teigen dan John Legend, serta Elon Musk.
Begitu pula yang terjadi di Tanah Air. Berdasarkan laporan Indonesia Property Market Index Q1 2020 yang dimuat dalam Kompas.com, Senin (18/4/2020), pasar properti Indonesia pada 2020 diprediksi akan cenderung buyer’s market.
Adapun buyer’s market merupakan kondisi pasar yang ditandai dengan lebih banyak penawaran dibandingkan permintaan.
Khusus pasar properti, hal itu terlihat dari hadirnya beragam program menarik dalam bentuk keringanan harga yang ditawarkan pihak pengembang kepada konsumen.
Bahkan, sejumlah bank juga turut memberikan kemudahan kredit dan suku bunga terjangkau bagi konsumen yang membeli rumah dari pengembang properti ternama.
Merujuk temuan tersebut, wajar jika banyak pengamat menyebut masa pandemi sebagai waktu tepat untuk membeli hunian. Mereka menilai harga jual hunian yang terbentuk saat ini merupakan yang terbaik ketimbang masa-masa di luar pandemi.
“Peluang emas di industri properti saat ini harus benar-benar dimanfaatkan oleh masyarakat yang ingin memiliki hunian. Peluang ini belum tentu terulang lagi setelah masa pandemi berakhir,” kata Direktur Eksekutif Indonesia Properti Watch (IPW) Ali Tranghanda.
Dari sekian banyak penawaran di pasar properti saat ini, Ali mencontohkan program Move in Quickly dari Sinar Mas Land bisa jadi pilihan bagi masyarakat yang tengah mencari hunian.
“Pengembang (Sinar Mas Land) ini bersedia membayarkan uang muka bagi para konsumennya,” katanya.
Managing Director Strategic Business and Services Sinar Mas Land Alim Gunadi mengatakan, program Move in Quickly merupakan upaya Sinar Mas Land untuk membantu konsumen yang ingin memiliki hunian dengan harga kompetitif di tengah masa sulit.
“Prosesnya pun cepat, sekitar satu bulan sudah selesai,” imbuh Alim.
Adapun keuntungan yang ditawarkan dari program tersebut terdiri dari potongan harga hingga 20 persen dan gratis Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Manfaat ini bisa dinikmati oleh konsumen, baik itu yang membayar secara tunai ataupun lewat kredit pemilikan rumah (KPR).
Program Move in Quickly terbagi menjadi tiga periode dan digelar hingga Desember 2020. Namun, besaran keringanan bakal turun lima persen tiap fase.
Misalnya, pada periode pertama yang berlangsung sejak 22 Maret dan akan berakhir pada 30 Juni 2020. Di fase ini, konsumen bisa menikmati keringanan dengan persentase lebih besar, yaitu 20 persen untuk pembayaran tunai dan 15 persen jika membayar lewat KPR Express.
Mengingat Move in Quickly periode pertama akan segera berakhir, bagi konsumen yang tengah mencari hunian dan siap secara finansial, sebaiknya segera manfaatkan kesempatan ini.
Jika tidak memungkinkan untuk melakukan pembelian pada periode pertama, konsumen tak perlu khawatir karena masih ada dua periode lagi yang tersisa.
Meski tak sebesar periode pertama, harga properti yang ditawarkan dalam program Move in Quickly periode kedua masih bisa dikatakan kompetitif.
Pasalnya, pada fase yang digelar 1 Juli hingga 30 September 2020 tersebut, besaran keringanan untuk masing-masing sistem pembayaran adalah 15 persen dan 10 persen.
Selanjutnya, pada fase terakhir, yakni 1 Oktober hingga 31 Desember 2020, keringanan menjadi jauh lebih kecil, yakni 10 persen jika membayar tunai dan 10 persen untuk sistem KPR.
Perlu diketahui, seluruh penawaran tersebut berlaku untuk semua produk properti Sinar Mas Land. Mulai dari rumah, rumah toko (ruko), kios, hingga apartemen. Baik itu siap huni (ready stock) maupun sedang dibangun (under construction).
Selalu ada kesempatan di balik kesempitan, seperti itulah kondisi pasar properti saat ini.
Pertimbangkanlah segala peluang yang ada supaya impian Anda untuk memiliki rumah idaman dapat segera terwujud.
Untuk informasi lebih lanjut seputar program Move in Quickly, silakan kunjungi tautan berikut ini atau hubungi nomor telepon 021-53159000.