Guna mendukung program ini, sejumlah infrastruktur telah dibangun, seperti normalisasi kali mati atau oxbow di lima lokasi yakni Kali Mati Dara ulin, Mahmud, Bojong Soang, Sapan, dan Cisangkuy.
Penyelenggaraan normalisasi kali mati ini menelan anggaran Rp 33,8 miliar.
Selanjutnya, ada pembangunan kolam retensi Cieunteung di Kecamatan Baleendah seluas 4,75 hektar. Pembangunannya sudah diselesaikan pada tahun 2018.
Kolam ini disebut dapat menampung 190.000 meter kubik air yang dilengkapi dengan tiga unit pompa pengendali banjir dan satu unit pompa harian.
Menurut Basuki, kolam retensi tersebut mampu mengurangi debit banjir Citarum yang kerap menggenangi daerah Baleendah dan Dayeuh Kolot.
Pembangunannya menghabiskan anggaran Rp 203 miliar.
Saat ini, Kementerian PUPR juga tengah menyiapkan pembangunan kolam retensi Andir dan polder di Kabupaten Bandung sebagai penampung air dan pengendali banjir. Anggaran yang digelontorkan untuk proyek ini sebesar Rp 114 miliar.
Rencananya, infrastruktur tersebut akan dibangun di lima lokasi yakni Cijambe Barat, Cijambe Timur, Cigede, Cipalasari, dan Cisangkuy. Konstruksinya akan dilaksanakan pada Agustus 2020 hingga tahun 2021.
Selain itu, pada tahun 2020 terdapat Program Padat Karya Tunai (PKT) guna mendukung penanganan pencemaran dan kerusakan lingkungan akibat dari tingginya aktivitas domestik dan industri di pinggiran DAS Citarum.
Program ini dilaksanakan melalui program pengelolaan sampah berbasis masyarakat Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse dan Recycle (TPS3R).
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan