Sejak dirintis satu dekade lalu, perkembangannya saat ini, aku Albert, semakin pesat.
Hingga saat ini, dari total 240 hektar pengembangan, 60 persen di antaranya merupakan kawasan komersial dan 40 persen hunian.
Dari total luas kawasan komersial tersebut, baru dibangun 30 persen berupa 500 unit ruko dalam 7 klaster.
Sementara huniannya sudah dibangun 2.000 unit dalam 10 klaster, enam menara apartemen yang mencakup 5.400 unit.
Kelak akan dibangun Bekasi Central Business District (BCBD) untuk memenuhi kebutuhan para investor dan masyarakat kelas menegah atas Bekasi.
"Pasar Bekasi ini sangat potensial. Terutama pasar menengah atas. Kami baru saja menjual rumah Morizen tiga unit dengan harga Rp 7 miliar secara daring," buka Albert.
Hal senada dikemukakan Sales & Marketing Director Vasanta Ming Liang. Menurutnya, Bekasi juga menjadi incaran para ekspatriat, terutama Asia Timur ((Jepang, China, dan Korea).
"Kami bahkan mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed untuk apartemen Vasanta Innopark," kata Ming.
Baca juga: Mitsubishi dan Sirius Surya Garap Proyek 700 Juta Dollar AS di Bekasi
Atmosfer Jepang yang ditawarkan, menurutnya mampu menarik minta ekspatriat dan juga investor untuk membeli produknya guna disewakan kembali.
Jadi, Albert menimpali, kendati pasar proeprti secara umum terkoreksi oleh adanya Pandemi-19, namun kawasan Bekasi justru makin diminati oleh para konsumen wnd user maupun investor.
Motif para pembeli ini dilatarbelakangi adagium bahwa harga properti tidak akan pernah turun meski pertumbuhannya mengalami kontraksi.
"Kebutuhan hunian akan selalu ada, dan pasokannya bisa dipenuhi oleh para pengembang yang inovatif dan jeli memanfaatkan peluang," imbuh Ming.
Sementara itu, Direktur PT Jababeka Tbk Sutedja Sidarta Darmono menuturkan, untuk mengubah imej kawasan Bekasi menjadi lebih baik di mata pasar, komite enam pengembang akan terus aktif melakukan observasi.
"Selain itu juga memperkenalkan gimmick yang lebih baik lagi," ujar Sutedja kepada Kompas.com.
Jababeka juga akan terus mempererat aliansi dengan para pengembang lainnya yang beroperasi di Bekasi dan Koridor Timur Jakarta.
Baca juga: Jababeka Bantah Tutup Operasional Perusahaan Terkait Covid-19