Hal ini dilakukan guna meningkatkan awareness pasar betapa menariknya Bekasi dan Koridor Timur Jakarta.
"Pada saat pandemi justru kami dituntut untuk lebih inovatif dengan menawarkan produk yang diterima dan bisa memenuhi kebutuhan pasar. Termasuk properti yang terintegrasi transportasi publik atau Transit Oriented Developement (TOD)," urai Sutedja.
Jababeka, imbuh dia, akan secara dinamia dan adaptif memenuhi permintaan dan kebutuhaan pasar.
Termasuk saat diterapkannya new normal. Kebutuhan asar pun akan memgarah ke properri-properti dengan preferensi baru.
Sutejda memprediksi, permintaan hunian sub-urban akan meningkat drastis, permintaan tempat kerja lebih fleksibela, gaya dan pola hidup baru, pertumbuhan entreupreneur, aksesibilitas yang mudah dijangkau.
Dengan inovasi seperti ini, Jababeka telah mampu mendatangkan investor asing untuk kawasan industrinya.
Meski belum banyak, setidaknya dapat menjadi gambaran bahwa Bekasi dan Koridor Tomur Jakarta akan terus menjadi destinasi investasi.
"Mereka berasal dari Korea Selatan dan Jepang. Sebetulnya masih ada banyak lagi, namun karena Covid-19, realisasi investasi ditangguhkan sementara," tuntas Sutedja.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.