JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga dari empat arena olahraga untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Provinsi Papua rampung dibangun dan menunggu sertifikasi dari federasi Internasional.
Ketiga venue tersebut terdiri dari arena aquatic di kawasan Olahraga Kampung Harapan Distrik Sentani Timur, arena kriket serta lapangan hoki (indoor dan outdoor) di Kampung Doyo Baru, Distrik Waibu.
Meskipun PON XX mundur dilaksanakan hingga Tahun 2021, namun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berkomitmen untuk menyelesaikan pembangunan tersebut.
Kepala Pusat Pengembangan Sarana Prasarana Pendidikan, Olahraga dan Pasar Iwan Suprijanto menyampaikan, tiga venue tersebut tinggal menunggu sertifikasi atau akreditasi dari masing-masing induk organisasi.
Baca juga: Jelang PON XX, 7 Fasilitas Umum di Papua Direkonstruksi
"Sertifikat berstandar internasional ini belum dapat dihadirkan ke Papua karena kondisi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)," ujar Iwan dalam siaran resmi yang diterima Kompas.com, Minggu (31/5/2020).
Pembangunan arena kriket dan lapangan joki lebih cepat dari rencana awal yang ditargetkan rampung pada Juni 2020.
Total biaya pembangunan arena kriket dan lapangan hoki sebesar Rp 277 miliar oleh kontraktor PT Nindya Karya dan konsultan manajemen PT Bina Karya senilai Rp 4,9 miliar.
Saat ini arena tersebut telah rampung 100 persen dengan lighting dan timing system serta videotron skoring.
Sementara itu, arena akuatik yang dilengkapi fasilitas pool berstandar internasional saat ini telah mencapai 100 persen, hal ini lebih cepat dari target semula selesai Juli 2020.
Arena Akuatik Papua dibangun sesuai dengan Standar FINA dengan biaya APBN kontrak tahun jamak 2018-2020 senilai Rp 401 miliar.
Selain venue akuatik, di kawasan Olahraga Kampung Harapan juga dibangun Istora Papua Bangkit dengan progres 88 persen.
Venue ini dibangun dengan dana Rp 278,57 miliar oleh kontraktor PT PP (Persero) Tbk dan konsultan manajemen PT Virama Karya senilai Rp 4,8 miliar.
Di samping empat venue tersebut, Kementerian PUPR juga mendapat tugas membangun Arena Sepatu Roda, Panahan, dan Dayung di Kota Jayapura senilai Rp 116,5 miliar progres fisik saat ini mencapai 12,24 persen.
Pembangunannya terus dikerjakan agar dapat selesai tepat waktu, dengan tetap memperhatikan aspek keselamatan, protokol kesehatan, dan menyesuaikan kebijakan Pemerintah Pusat maupun Daerah.
Kemudian Kementerian PUPR juga melakukan Penataan Kawasan Kampung Harapan senilai Rp 134,7 miliar sebagai area Pendukung Venue Istora dan Akuatik.
Pelaksanaan penataan kawasan kampung harapan ini baru dimulai pada akhir Januari 2020 dengan progres pembangunan fisik 20 persen.
Selain itu pemerintah juga menata Kawasan Doyo Baru senilai Rp 64,9 miliar yang pelaksanaannya dimulai pada akhir Desember 2019, saat ini progres fisik telah mencapai 34,43 persen.
Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa penyelesaian pembangunan venue olahraga PON XX dilaksanakan dengan cermat.
Mulai dari tahap desain, pembangunan, dan pengawasan dengan tetap memperhatikan aspek keselamatan yang melibatkan pengawasan dari Komite Keselamatan Konstruksi (Komite K2).
Basuki berharap, setelah venue PON ini rampung dapat menjadi kebanggaan bagi warga Papua dan seluruh rakyat Indonesia.
"Semoga ini dapat mendorong para anak muda, khususnya atlet-atlet Papua lebih semangat dan berprestasi menjadi juara, baik dikancah nasional maupun internasional," tutup Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.