Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Proyek Penyediaan Air Minum Senilai Rp 6,4 Triliun

Kompas.com - 29/05/2020, 07:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) secara resmi mengumumkan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Ir H Djuanda senilai Rp 6,4 triliun.

Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Permukiman Ditjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR Haryo Bekti Martoyoedo menjelaskan penamaan proyek ini diambil dari Waduk Jatiluhur yang juga bernama Waduk Ir H Djuanda.

"Proyek yang diusulkan oleh calon pemrakarsa dan dinamai SPAM Regional Ir H Djuanda karena mengambil nama dari Waduk Jatiluhur," ungkap Haryo dalam konferensi virtual, Kamis (28/5/2020).

Haryo melanjutkan, hal yang melatarbelakangi pembangunan proyek tersebut adalah minimnya ketersediaan akses air minum dan air perpipaan.

Survei Sosial Ekonomi Nasional 2018 oleh Badan Pusat Statistik menunjukkan, capaian akses air layak minum secara nasional baru mencapai 61,29 persen.

Sedangkan, layanan air minum perpipaan baru mencapai 20 persen dari total jumlah seluruh penduduk di Indonesia.

Akibat rendahnya cakupan layanan tersebut menyebabkan masyarakat menggunakan air tanah yang berdampak pada penurunan tanah.

Baca juga: Proyek Penyediaan Air Minum Rp 6,4 Triliun Dikerjasamakan dengan Swasta

Ancaman tersebut akan terjadi di kota-kota besar di Indonesia, terutama DKI Jakarta dengan angka penurunan muka tanah satu hingga 20 sentimeter per tahun.

Oleh itu, Pemerintah berupaya memberikan pemenuhan penyediaan air minum melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), termasuk SPAM Regional Ir H Djuanda.

"Opsi ini dipilih karena APBN sangatlah terbatas, termasuk penyediaan untuk infrastruktur air minum," kata Haryo.

Saat ini, proyek SPAM Ir H Djuanda telah memasuki tahap konsultasi publik dan selanjutnya akan dilakukan penyusunan studi kelayakan (feasibility study) dilengkapi dengan nota kesepahaman dengan calon pembeli pada Juni-Agustus 2020 mendatang.

Kemudian, lelang akan dilakukan pada kuartal-IV Tahun 2020 hingga 2021. Kemudian, pelaksanaan konstruksi akan dilakukan selama 2 tahun yakni tahun 2021 hingga 2023.

Selanjutnya, operasional secara komersial ditargetkan akan dilakukan pada tahun 2023 dan kerja sama selesai pada tahun 2050.

Adapun pemrakarsa proyek tersebut terdiri dari konsorsium MMVP seperti Mayniland Water Serv. Inc., Metropac Water Invest. Corp., PT Varsha Zamindo Lestari, PT PP (Persero) Tbk, dan PT PP Infrastruktur.

Bendungan Jatiluhur akan memenuhi kapasitas penyediaan air minum sebesar 10.000 liter per detik (lpd).

Jaringan SPAM Djuanda ini dirancang memenuhi kebutuhan pembeli ke wilayah DKI Jakarta sebesar 3.500 lpd, Kota Bekasi 1.000 lpd, Kabupaten Bekasi 2.000 lpd, Kabupaten Bogor 2.000 lpd, dan Kabupaten Karawang 850 lpd.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau