Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hampir Rampung, Jembatan Teluk Kendari Siap Dukung Kawasan Industri

Kompas.com - 16/05/2020, 20:31 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Progres konstruksi pembangunan Jembatan Teluk Kendari mencapai 92 persen per Jumat (15/5/2020).

Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XXI Kendari (Sultra) Yohanis Tulak Todingrara mengatakan, pembangunan Jembatan Teluk Kendari dilaksanakan mengikuti protokol pencegahan penyebaran Covid-19.

"Lokasi proyek juga dilengkapi bilik klinik yang bekerja sama dengan rumah sakit terdekat untuk pemeriksaan kesehatan rutin 2 kali sehari pada pagi dan sore hari," kata Yohanis dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (16/5/2020).

Jembatan Teluk Kendari dibuat sepanjang 1,34 kilometer untuk menghubungkan kawasan Pelabuhan Kota Lama dengan Kecamatan Poasia di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Penyelesaian jembatan tersebut diharapkan dapat mendukung percepatan pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, konektivitas antar wilayah diperlukan agar pergerakan orang, barang, dan logistik lebih cepat dan efisien.

Baca juga: Dua Tahun, Target Rampungnya Jembatan Teluk Kendari

Konektivitas yang semakin baik nantinya juga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal dan regional.

Jembatan Teluk Kendari dibangun untuk mendukung pengembangan wilayah Kota Kendari bagian Selatan dengan daerah Poasia dan Pulau Bungkutoko yang akan dikembangkan menjadi kawasan industri dan kawasan pemukiman baru.

Pemerintah telah mencanangkan pembangunan kawasan pelabuhan baru Pulau Bungkutoko yang menjadi bagian pengembangan Kota Kendari seluas 66 hektar.

Kawasan pelabuhan ini merupakan pindahan dari dari kawasan Pelabuhan di Kota Lama.

Pelabuhan Bungkutoko diproyeksikan menjadi pintu masuk bagi komoditi dari dan ke luar Kota Kendari maupun Provinsi Sulawesi Tenggara yang dilengkapi dengan kawasan industri penunjang seluas 26 hektar.

Di area pelabuhan juga akan dibangun terminal antar moda seluas 20 hektar, terminal multi-purpose seluas 32 hektar, terminal penumpang seluas 23 hektar, dan tracking mangrove seluas 24 hektar.

Jembatan Teluk Kendari terhubung dengan jalan nasional dan Jalan Lingkar Luar (Outer Ring Road) Kota Kendari sepanjang 40 kilometer yang menghubungkan Kota Kendari dengan Kabupaten Konawe.

Pembangunan Jembatan Teluk Kendari berada di bawah tanggung jawab Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XXI Kendari Ditjen Bina Marga dengan konsorsium kontraktor PT PP (Persero) Tbk dan PT Nindya Karya (Persero).

Pembiayaan pembangunan jembatan bersumber dari APBN Kementerian PUPR sebesar Rp 809 miliar melalui skema kontrak tahun jamak (multi years contract) Tahun Anggaran 2015-2020.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau