Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karyawan Perumnas Minta Erick Thohir Copot Direksi Inkompeten

Kompas.com - 08/05/2020, 20:26 WIB
Putri Zakia Salsabila ,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah situasi krisis Covid-19, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Tohir melakukan perombakan jajaran direksi BUMN pada Rabu (06/05/2020).

Jajaran direksi yang digantikan termasuk di Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perum Perumnas).

Tiga dari lima direksi yang dicopot tersebut adalah Bambang Tri Wibowo sebagai Direktur Utama, Eko Yuliantoro sebagai Direktur Keuangan dan SDM, dan Galih Prahananto sebagai Direktur Korporasi dan Pengembangan Bisnis.

Dua hari setelahnya, para karyawan mengirimkan karangan bunga ke kantor Kementerian BUMN untuk menyuarakan kondisi yang terjadi di Perum Perumnas.

Terdapat belasan karangan bunga yang tersemat pesan eksplisit, beberapa di antaranya bertuliskan dukungan dan ucapan terima kasih kepada Erick Tohir yang dianggap telah melakukan "bersih-bersih direksi perumnas".

Baca juga: Perumnas Segera Bangun Apartemen Rp 300 Jutaan di Bandung

Para karyawan merasa kurang lega atas pergantian tiga dari lima direksi Perumnas. Mereka menilai, dua direksi lain yang masih bertahan harus ikut dicopot karena tidak kompeten.

Ketua umum Serikat Karyawan Perumnas Basuki Setyono menyampaikan hal tersebut saat dihubungi Kompas.com, Jumat (8/5/2020).

Basuki memaparkan, keresahan paling mendasar yang terjadi di Perumnas adalah kondisi kinerja perusahaan kurang baik.

Selain itu, banyak posisi dan jabatan strategis yang diisi oleh tenaga kerja pro-hired dari kalangan khusus tanpa proses seleksi.

"Meskipun telah diisi oleh tenaga-tenaga kerja yang pro-hired, tetapi faktanya kinerja perusahaan tidak kunjung membaik," ujarnya.

Basuki pun menjabarkan beberapa rencana bisnis Perumnas yang dinilai gagal berjalan yakni pengembangan kawasan dan rumah tapak.

Padahal pengembangan kawasan dan rumah tapak merupakan bisnis inti atau core business dari Perumnas selama puluhan tahun sejak berdiri pada 1974.

Sebaliknya, kini Perumnas lebih mengutamakan pembangunan beberapa proyek high rise building dalam waktu yang hampir bersamaan tanpa perencanaan yang matang dan mumpuni.

Karena dilakukan secara bersamaan itu, tak heran jika ada beberapa proyek yang molor dan menimbulkan extra cost tinggi.

"Di bagian tim pemasaran sudah mempekerjakan general manager marketing and sales dengan gaji tinggi. Akan tetapi penjualan tidak maksimal sehingga target tidak tercapai," ungkap Basuki.

Halaman:


Terkini Lainnya

Lampaui Target, 'Marketing Sales' Jababeka Capai Rp 3,19 triliun

Lampaui Target, "Marketing Sales" Jababeka Capai Rp 3,19 triliun

Berita
Disiapkan buat Jalur Mudik Lebaran, Ini Progres Tol Palembang-Betung

Disiapkan buat Jalur Mudik Lebaran, Ini Progres Tol Palembang-Betung

Berita
Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Berita
Sertifikat Elektronik Dianggap Tak Aman, Nusron: Sistem Keamanannya Berlapis

Sertifikat Elektronik Dianggap Tak Aman, Nusron: Sistem Keamanannya Berlapis

Berita
Terkendala Cuaca dan Material, Bendungan Meninting Kelar Maret 2025

Terkendala Cuaca dan Material, Bendungan Meninting Kelar Maret 2025

Berita
Mal Terbesar di Timur Bekasi, Living World Grand Wisata Resmi Dibuka

Mal Terbesar di Timur Bekasi, Living World Grand Wisata Resmi Dibuka

Ritel
Tanah Eks BLBI Karawaci Mau Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah

Tanah Eks BLBI Karawaci Mau Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah

Berita
Nusron Bantah Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut, Ini Penjelasannya

Nusron Bantah Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut, Ini Penjelasannya

Berita
Revitalisasi Stadion Maguwoharjo Diklaim Sesuai Standar PSSI dan FIFA

Revitalisasi Stadion Maguwoharjo Diklaim Sesuai Standar PSSI dan FIFA

Fasilitas
Menurut Fengsui, Ini Cara yang Tepat Menempatkan Jam Dinding di Rumah

Menurut Fengsui, Ini Cara yang Tepat Menempatkan Jam Dinding di Rumah

Tips
Klarifikasi Nusron Wahid: Tidak Benar Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut

Klarifikasi Nusron Wahid: Tidak Benar Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut

Berita
Pilihan Rumah Subsidi di Pekalongan: Mulai Rp 130 Juta

Pilihan Rumah Subsidi di Pekalongan: Mulai Rp 130 Juta

Perumahan
Cocok untuk Milenial dan Gen Z, Springhill Yume Green Tawarkan Hunian Modern dan Terjangkau

Cocok untuk Milenial dan Gen Z, Springhill Yume Green Tawarkan Hunian Modern dan Terjangkau

Hunian
Rumah Impian di Kabupaten Brebes, Harga Tak Sampai Rp 200 Juta

Rumah Impian di Kabupaten Brebes, Harga Tak Sampai Rp 200 Juta

Perumahan
Hingga Februari 2025, Konstruksi Tol Probolinggo-Besuki 75,53 Persen

Hingga Februari 2025, Konstruksi Tol Probolinggo-Besuki 75,53 Persen

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau