Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Langkah Taktis Buat Pengembang Bertahan di Industri Properti

Kompas.com - 04/05/2020, 12:18 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Bagaimana jika masih sendiri? Hunian dengan kamar lebih dari satu unit bisa dimanfaatkan untuk fungsi lain seperti ruang belajar, bekerja atau berdoa.

Jika rumah tersebut ditinggali oleh sebuah keluarga, tentu saja persiapan ruang untuk anak juga diperlukan dan bagi sebagian kalangan menengah atas keberadaan kamar tersendiri bagi asisten rumah tangga (ART) menjadi kebutuhan yang tak terelakkan.

Berbeda dengan era terdahulu, banyak pasangan muda enggan memiliki rumah yang terlalu besar karena memikirkan biaya perawatan dan sedikitnya waktu tinggal mereka.

Lalu terakhir, untuk perubahan gaya hidup dan terutama setelah muncul pandemi global ini, maka setiap pengembang properti harus memikirkan tiga hal.

Pertama, rumah sebagai tempat peristirahatan sementara dengan kelengkapan fasilitas mumpuni, termasuk akses internet tanpa batas.

Kedua, sebuah kamar tidur yang dilengkapi fasilitas cukup lengkap untuk mengisolasi diri.

Terakhir, perlu dipikirkan jasa serba praktis dalam area perumahan seperti minimarket, tempat cuci kendaraan, rumah makan sesuai anggaran dan area olahraga bersama.

Jika semua hal di atas diperhatikan dengan baik oleh semua pihak, niscaya sektor properti akan kembali menggeliat.

 

Richard Andrew, SE, MM
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tarumanagara

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com