Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pola Pasar Properti Global di Tengah Pandemi Corona

Kompas.com - 24/04/2020, 14:22 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Covid-19 berdampak pada pasar real estat global. Setidaknya menurut laporan Savills Global Market Sentiment Survey, secara keseluruhan 67 persen negara yang disurvei melaporkan dampak cukup negatif berkaitan dengan wabah ini.

Sementara 29 persen negara melaporkan dampak yang sangat negatif.

Laporan tersebut menghimpun data dari berbagai pasar di 24 negara, seperti Italia, Belanda, Inggris, Taiwan, Hong Kong, Indonesia, hingga Korea Selatan.

Secara sektoral, perawatan kesehatan, logistik, saat ini adalah yang paling tangguh di seluruh permintaan, hunian, dan aktivitas investasi.

Baca juga: 3 Faktor Kunci Bertahan di Bisnis Properti Saat Pandemi

Sementara ritel dan perhotelan merasakan dampak langsung dari pembatasan aktivitas di banyak negara.

Savills menganggap, Covid-19 sebagai tantangan jangka pendek. Namun, wabah ini mampu mengubah kebiasaan manusia menjadi lebih bergantung pada teknologi.

"Ini bisa memiliki jangka panjang untuk pasar secara keseluruhan," tulis Savills dalam laporannya.

Kondisi properti global

Jumlah kasus Covid-19 di seluruh dunia meningkat. Namun saat ini banyak negara telah mencapai puncaknya dan membuat sejumlah kejelasan di pasar real estat.

Beberapa negara saat ini mulai fokus mengakhiri lockdown. Bahkan di beberapa tempat aktivitas sejumlah sektor telah kembali dibuka.

Seperti di China, aktivitas real estat di negara ini sudah mulai berlanjut karena infeksi sudah mulai bisa dikendallikan.

Sementara Korea Selatan dan Vietnam juga diuntungkan karena penurunan tingkat infeksi yang cepat. Kedua negara melaporkan sentimen pasar netral.

"Di sini kami memberikan gambaran tentang bagaimana kondisi pasar telah berubah sejak Maret di semua sektor," tulis laporan tersebut.

Di pasar perkantoran, sebanyak 45 persen negara yang disrvei melaporkan adanya penurunan moderat. Tak hanya itu, transaksi juga dilaporkan tidak berubah atau bahkan mengalami penurunan.

Meski banyak perusahaan yang mengeluarkan kebijakan bekerja dari rumah bagi karyawannya, permintaan ruang kantor belum terlalu terpengaruh.

Penurunan moderat hanya dilaporkan oleh 70 persen negara dan hanya 13 persen negara melaporkan adanya penurunan tajam.

Baca juga: Pandemi Corona Bikin Transaksi Properti Global Turun

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau