JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melanjutkan salah satu program Padat Karya Tunai yakni Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI).
Program ini dilaksanakan di 10.000 lokasi yang mencakup 33 provinsi di Indonesia dengan total anggaran sebesar Rp 10,2 triliun.
Program tersebut dilakukan oleh setiap balai Ditjen Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR bersama masyarakat.
Dengan program PKT, diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran dan mempertahankan daya beli masyarakat di tengah ketidakpastian ekonomi akibat masifnya penyebaran pandemi virus Covid-19.
Hal tersebut merupakan tindaklanjut sesuai instruksi Presiden Joko Widodo untuk memfokuskan anggaran membantu masyarakat perdesaan bangkit selama masa sulit ini.
Selain itu, program tersebut dilakukan untuk menjaga produktifitas hasil pertanian karena suplai air yang memadai.
Baca juga: Demi Corona, Anggaran Kementerian PUPR Dipangkas Jadi Rp 75,63 Triliun
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, program infrastruktur kerakyatan atau PKT sangat penting bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
PKT juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas infrastruktur irigasi di kawasan perdesaan. Kehilangan air di dalam saluran bisa dikurangi dengan saluran pasangan batu (lining) yang baik.
"Pola pelaksanaan PKT juga memperhatikan protokol physical & social distancing (jaga jarak fisik dan sosial),” terang Basuki dalam keterangan terulis yang diterima Kompas.com, Kamis (23/4/2020).
P3TGAI merupakan pekerjaan peningkatan saluran irigasi tersier dari saluran alam atau tanah menjadi saluran dengan lining yang dikerjakan oleh petani atau penduduk setempat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.