KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 telah mengubah wajah perkotaan di seluruh dunia. Perubahan makin signifikan terjadi saat kebijakan pembatasan wilayah (lockdown) diberlakukan.
Masyarakat perkotaan dunia pun bereaksi terhadap kebijakan tersebut. Di sejumlah kota, seperti Sydney, New York, Amsterdam, dan Singapura, masayarakat melakukan antisipasi berlebihan dengan membeli barang dalam jumlah besar atau biasa disebut panic buying.
Barang tersebut tak hanya berupa sembako, melainkan juga ganja, tisu toilet, perabotan rumah tangga, bahkan senjata api.
Baca juga: Wabah yang Mengubah Kota-kota Dunia, Bagaimana Setelah Corona?
Berikut ini ragam perilaku masyarakat yang terekam media di sejumlah kota besar dunia jelang dan saat pembatasan wilayah:
1. Singapura
Serbuan itu terjadi pada akhir pekan kemarin, Sabtu (4/4/2020) sebelum negara tersebut melakukan penutupan wilayah yang dilaksanakan selama satu bulan, mulai Senin (7/4/2020) waktu setempat.
Melansir Malay Mail, banyak dari mereka membeli perabotan rumah tangga berupa meja dan kursi untuk menunjang kenyamanan kegiatan kerja maupun belajar dari rumah atau work from home (WFH) dan study from home (SFH).
Beberapa dari mereka diketahui merupakan pasangan muda yang juga membeli beberapa perabotan sebelum menempati rumah baru mereka.
Baca juga: Tiga Jaringan Ritel Ini Buka Jam Khusus Bagi Manula
Peristiwa ini bukan kali pertama dilakukan warga Singapura, sebelumnya akhir Maret lalu mereka juga menyerbu toko IKEA Tampines.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.