Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karakter Asli Warga Perkotaan Saat Krisis, Baku Hantam karena Tisu Toilet hingga Borong Senjata

Kompas.com - 10/04/2020, 20:34 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Bukan tanpa sebab, mereka terpaksa mengantre ganja karena Negara Kincir Angin tersebut memberlakukan penutupan wilayah mulai Senin (16/3/2020) hingga setidaknya Minggu (6/4/2020).

Sebelum melakukan penutupan wilayah pada hari Senin, sejumlah toko, bar, restoran, dan pusat kebugaran harus menutup properti mereka pada Minggu sore.

Baca juga: Ini, Daftar Mal di Jakarta yang Perpanjang Masa Penutupan Sementara

Melansir Metro, masyarakat Belanda yang melakukan pembelian ganja secara terang-terangan karena negara tersebut melegalkan penjualan serta pembelian tanaman tersebut.

Meski begitu, Pemerintah meminta masyarakat di negara dengan 17 juta penduduk tersebut tetap menjaga jarak ketika meninggalkan rumah.

3. Sydney

Masyarakat Australia juga menunjukkan kepanikan luar biasa ketika kebijakan penutupan wilayah diberlakukan.

Dalam kurun 2 hari berturut-turut, mereka memborong tisu toilet di sejumlah pusat perbelanjaan, terutama di kota Sydney.

Tak hanya memborong, sejumlah warga terekam kamera baku hantam memperebutkan tisu toilet. 

Selanjutnya mudah ditebak, tisu toilet menjadi barang langka dengan harga melambung. Pengelola pusat belanja pun melakukan pembatasan pembelian untuk satu konsumen.

Hal ini terlihat di salah satu pusat perbelanjaan di Sydney, petugas merapikan rak-rak yang awalnya diisi tisu toilet tersebut karena habis dalam hitungan menit.

Tentu saja, fenomena rebutan tisu toilet tersebut sempat menjadi topik yang ngetren di seluruh dunia dengan hestek #toiletpapergate dan #toiletpapercrisis pada Rabu (1/4/2020).

4. Los Angeles, Amerika Serikat

Antrean panjang di toko senjata api, Los Angeles, California, saat pandemi Corona.9News Antrean panjang di toko senjata api, Los Angeles, California, saat pandemi Corona.
Angka 468.895 orang terkonfirmasi positif Covid-19, dan 16.697 korban meninggal dunia, menjadikan Amerika Serikat sebagai negara dengan kasus terbanyak di dunia.

Amerika Serikat pun memberlakukan penutupan yang diawali dengan karantina wilayah di New York.

Tidak seperti Sydney, atau Singapura, masyarakat di Los Angeles, California punya cara untuk mengantisipasi pembatasan wilayah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com