Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Perhotelan, di Antara Hantaman Pandemi dan Harapan Akhir Tahun

Kompas.com - 10/04/2020, 15:53 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 yang disebabkan SARS-Cov-2 telah membuat sektor perhotelan yang mengandalkan bisnis dan industri pariwisata, hancur lebur.

Data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) seperti dilansir Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menunjukkan sebanyak 1.266 hotel telah menyetop operasionalnya untuk sementara.

Hal ini terpaksa dilakukan sebagai langkah taktis, guna menghindari kerugian lebih besar karena tingkat hunian anjlok hingga titik terdasar, dan paling buruk dalam sejarah perhotelan Indonesia.

Baca juga: Sudah 1.266 Hotel Tutup di Seluruh Indonesia, Termasuk Santika

Sebelum Warga Negara Asing (WNA) dilarang masuk dan transit di Indonesia melalui Peraturan Menteri Hukum dan HAM (Permenkumham) Nomor 11 Tahun 2020 tentang pelarangan sementara orang asing masuk wilayah negara Republik Indonesia, jumlah kunjungan memang terus merosot sejak Januari.

Pada Februari 2020 jumlah kunjungan wisatawan mancanegara tercatat sebanyak 885.000 orang. Angka ini merosot hingga 28,9 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Penurunan paling drastis terjadi pada kunjungan wisatawan asal China, yakni dari 200.000 orang pada Februari 2019 menjadi 11.800 wisatawan pada bulan yang sama tahun ini.

Kunjungan wisatawan Singapura dan Malaysia juga anjlok di kisaran 30 persen. Demikian halnya dengan India dan Korea Selatan yang merosot 20 persen.

Ilustrasi hotelSHUTTERSTOCK Ilustrasi hotel
Senior Director of Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto menuturkan, perhotelan menjadi sektor paling terpukul di antara sektor properti lainnya.

Bahkan, bulan Maret diprediksi akan mengalami kejatuhan luar biasa yang memengaruhi pola kinerja bisnis perhotelan selama ini sehingga proyeksi pun porak poranda.

Namun demikian, seburuk apapun situasi di tengah pandemi Covid-19, tetap masih menyisakan setitik harapan.

Meskipun pilihannya cuma dua, tutup atau tetap beroperasi dengan terus mencari dan mengelaborasi peluang-peluang yang ada.

Termasuk menurunkan harga paket wisata yang digabungkan dengan tawaran menginap selama periode waktu tertentu.

Baca juga: Daftar Hotel yang Tutup Sementara Akibat Pandemi Corona

"Bagi sebagian pelaku bisnis perhotelan, opsi ini paling realistis. Banting harga, ketimbang menutup hotel dan tidak memiliki penghasilan. Namun, bagi sebagian lainnya menutup operasional adalah jalan terbaik," jelas Ferry dalam konferensi video apda Rabu (8/4/2020).

Ferry melanjutkan, untuk hotel di Jakarta, akan sangat bergantung kepada kondisi bisnis secara global di dunia.

Namun, apabila pandemi Covid-19 mampu terselesaikan pada kuartal III-2020, paling tidak akan ada pemasukan pada kuartal berikutnya dengan proyeksi pendapatan harian atau average daily rate (ADR) rata-rata di bawah 60 dollar AS dengan okupansi sekitar 40-50 persen.

Halaman:


Terkini Lainnya

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Berita
Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Berita
Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau