Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabah yang Mengubah Kota-kota Dunia, Bagaimana Setelah Corona?

Kompas.com - 05/04/2020, 11:05 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Dia percaya, di masa depan akan ada fokus baru untuk menemukan desain bangunan yang memungkinkan orang untuk bersosialisasi tanpa harus berkumpul di satu ruangan.

Sementara Direktur pelaksana Bain Consultancy's Macro Trends Group Karen Harris mengungkapkan, pandemi ini menghapus biaya transportasi yang biasanya dihabiskan pekerja menuju dan dari kantor.

Baca juga: Wabah Corona Bisa Mengubah Sistem Kerja Perusahaan

Tren ini, sebut Harris, akan meningkat. Kemungkinan, akan semakin banyak perusahaan yang membangun sistem di mana karyawan dapat bekerja dari rumah.

"Ini adalah kebiasaan yang cenderung bertahan," ucap Harris.

Nah, hal ini tentu memiliki implikasi khususnya di kota-kota besar. Semakin banyak perusahaan yang memberikan keleluasaan bagi karyawan untuk bekerja dari rumah, maka daya tarik pinggiran kota berkurang.

Nantinya, pusat kota atau pusat bisnis tak lagi menarik. Banyak orang yang mulai tertarik untuk tinggal di pedesaan.

Dampak lainnya adalah aktivitas digital serta inovasi dalam bidang teknologi semakin meningkat.

Kota pintar

Di China, pihak berwenang telah meminta bantuan perusahaan teknologi seperti Alibaba dan Tencent untuk melacak penyebaran Covid-19 dan menggunakan analisis big data untuk mengantisipasi di mana cluster transmisi berikutnya akan muncul.

Harris menuturkan, jika kota-kota pintar seperti Shenzhen dan Songdo dinilai lebih aman dari wabah corona ini, maka ke depan, kota yang lebih aman dari perspektif kesehatan masyarakat adalah kawasan yang mengadaptasi teknologi ke dalam setiap aspek kehidupannya.

Di Shenzhen, robot keamanan berpatroli di tempat-tempat umum dan memperingatkan orang-orang jika mereka tidak mengenakan masker.

Akan tetapi Harris mengatakan, dia sendiri tidak dapat memprediksi kebiasaan atau perubahan apa yang terjadi di kemudian hari setelah pandemi berakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau