JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan fasilitas observasi/penampungan/karantina untuk pengendalian infeksi penyakit menular di Pulau Galang, Batam terus dikerjakan.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan fasilitas tersebut selesai pada 28 Maret 2020.
Namun menurut Direktur Jenderal Cipta Karya Danis H Sumadilaga, progres konstruksi per Minggu (29/3/2020) sore baru mencapai 92 persen.
Melesetnya target penyelesaian ini dikarenakan adanya kendala faktor pengiriman barang, termasuk material konstruksi akibat cuaca buruk.
Baca juga: Basuki Ungkap Alasan Pemerintah Bangun Pusat Karantina di Pulau Galang
"Berjalan baik, progres kemarin sore sudah 92 persen. Hari ini saya masih nunggu laporan (nanti laporan masuk sekitar pukul 19.00), tapi kalau saya perkirakan sudah 95 persen," ucap Danis kepada Kompas.com, Senin (20/3/2020).
Dengan demikian, target penyelesaian bergeser menjadi tanggal 5 April 2020.
Sebagai informasi, fasilitas observasi dan isolasi di Pulau Galang terdiri dari beberapa zona. Zona A (renovasi Eks Sinam) meliputi mess perawat, mess petugas, dan mess dokter.
Selanjutnya, pembangunan gedung juga dilaksanajan di Zona B yakni gedung isolasi ICU dengan 20 tempat tidur, gedung observasi 1 dengan 50 tempat tidur, gedung observasi 2 dengan 50 tempat tidur, dan gedung observasi 3 dengan kapasitas 240 tempat tidur.
Baca juga: Melihat dari Dekat Lokasi Pusat Karantina Penyakit Infeksi Menular di Pulau Galang
Di sekitar fasilitas tersebut juga akan dilengkapi dengan ruang tindakan, ruang penyimpanan mobile rontgen, ruang laboratorium, dapur, renovasi bangunan eksisting untuk bangunan penunjang.
Fasilitas lain yang berada di Zona B adalah laboratorium, ruang sterilisasi, GWT, Central Gas Medik, instalasi jenazah, landasan helikopter (helipad), dan zona utilitas.
Kemudian terdapat Zona C yang bisa digunakan sesuai kebutuhan. Seluruh konstruksi di fasilitas ini dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, sedangkan konsultan Manajemen Konstruksi adalah PT Virama Karya.
Tak hanya membangun fasilitas penampungan saja, Kementerian PUPR juga membangun instalasi pengolahan air (IPA) yang bersumber dari Waduk Monggang Rempak. Pembangunan ini dilakukan guna menunjang fasilitas tersebut.
Baca juga: Pemasangan Jaringan Pipa Transmisi di Pulau Galang Rampung
Saat ini, pemasangan jaringan pipa transmisi air baku dari Waduk Monggang Rempang menuju Embung Camp Vietnam sepanjang 13,85 kilometer telah selesai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.