JAKARTA, KOMPAS.com - Pemanfaatan Wisma Atlet Kemayoran sebagai Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19 dilakukan dengan sangat kilat.
Kompas.com mencatat, kurang dari lima hari, prasarana pendukung penanganan virus Corona ini dipersiapkan secara fisik oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Rabu (18/3/2020), Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid menerima instruksi Presiden Joko Widodo untuk menyiapkan Wisma Atlet Kemayoran sebagai Rumah Sakit Darurat Covid-19.
Instruksi tersebut disampaikan melalui Menteri PUPR Basuki Hadimuljono setelah berkoordinasi dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri BUMN Erick Thohir, serta Panglima TNI Hadi Tjahjanto.
Baca juga: Jokowi: Sore Ini, RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran Bisa Digunakan
"Ada arahan dari Pak Presiden untuk menyiapkan Wisma Atlet. Kami siap menjadikannya sebagai Rumah Sakit Darurat Covid-19," ujar Khalawi kepada Kompas.com.
Rabu malam, Basuki meminta Khalawi untuk segera memulai pekerjaan persiapan fisik bangunan.
Empat menara tersebut adalah Tower 1, 3, 6, dan 7. Seluruh bangunan tersebut berda di Blok D10.
Tower 1 diperuntukkan bagi dokter dan petugas medis. Gedung tersebut dirancang dengan kapasitas 650 unit dan dapat menampung maksimum 1.750 orang.
Lalu Tower 3 digunakan sebagai Posko Gugus Tugas Penanganan COVID-19. Jumlah unit yang tersedia sebanyak 650 unit dan dapat menampung maksimal 1.750 orang.
Baca juga: Mengintip Ruang Rawat Inap RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran
Tower 6 secara utuh mulai lantai 1 hingga 24 akan digunakan sebagai ruang rawat inap pasien.
Bangunan ini dirancang dengan kapasitas 650 unit. Setiap kamar diperkirakan bisa menampung dua hingga tiga orang pasien. Dengan demikian, kapasitas total gedung tersebut mencapai 1.750 orang.
Kemudian Tower 7 akan digunakan untuk beberapa fungsi. Lantai 1 menara akan digunakan sebagai IGD, lantai 2 untuk ICU, lantai 3 untuk ruang refreshing.
Tak menyia-nyiakan waktu, Khalawi kemudian mengorganisasi sejumlah perusahaan konstruksi BUMN Karya untuk mempersiapkan pekerjaan fisik bangunan Wisma Atlet Kemayoran.