KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, penyelesaian Rumah Sakit (RS) Darurat Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Wisma Atlet Kemayoran sudah 100 persen.
“Peralatan medis sudah tiba dan sedang diinstalasi petugas. Mudah-mudahan sore ini seluruh kegiatan pembangunan RS Darurat Covid-19 selesai, dan akan dilaksanakan gladi resik atau uji coba untuk merawat pasien yang datang,” kata Basuki, di Wisma Atlet Kemayoran Jakarta, Minggu (22/3/2020), seperti dalam keterangan tertulisnya.
Sebelumnya, Kementerian PUPR telah melakukan tiga komponen pekerjaan dalam menyiapkan Wisma Atlet Kemayoran sebagai RS Darurat Covid-19. Pertama, membersihkan semua ruangan karena setelah Asian Games 2018, gedung tersebut tidak digunakan.
Kedua, berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk menyemprot disinfektan pada bagian luar dan dalam ruangan. Ketiga, memperbaiki ruangan yang dibutuhkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Baca juga: Jalan Panjang Wisma Atlet Kemayoran Sebelum Disulap Jadi RS Darurat Covid-19
“Sebelumnya banyak ruangan yang tidak bersekat. Beberapa ruangan yang sebelumnya terkotak-kotak juga dijebol untuk ruang radiologi, laboratorium dan farmasi, serta ICU,” kata Basuki.
Basuki menambahkan, seluruh ruangan tersebut berada di lantai satu, serta jalur mobilisasi antara pasien dan petugas diupayakan terpisah.
Hal tersebut merupakan bentuk sinergi Kementerian PUPR dengan berbagai kementerian dan lembaga pemerintah dalam menangani Covid-19.
Namun, komando utama tetap berasal dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 serta Panglima TNI.
“Tim paramedis yang bertugas akan dikomandoi TNI, Polri, Kemenkes, dan para relawan. Semuanya bekerja bersama,” kata Basuki.
Baca juga: Polri Terjunkan 30 Tenaga Medis Tangani Pasien Covid-19 di Wisma Atlet
Sementara itu, peralatan dan infrastruktur rumah sakit berasal dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI).
“Untuk biaya kami nomor duakan. Yang penting infrastruktur RS Darurat Covid-19 tersedia dengan baik,” kata Basuki.
Berdasarkan informasi dari Kementerian Keuangan, Basuki melanjutkan, semua Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kementerian PUPR dapat dimanfaatkan untuk penanganan Covid-19.
“Sudah ada instruksi presiden (inpres) agar merevisi alokasi anggaran Kementerian PUPR untuk membantu penanganan Covid-19,” kata Basuki.
Baca juga: Persiapan Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Habiskan Rp 6 Miliar
Sebagai informasi, tower 7 dan 6 Wisma Atlet Kemayoran akan digunakan sebagai rumah sakit. Lantai 1, 2, dan 3 tower 7 akan diisi peralatan medis. Sedangkan lantai 4 sampai 32 sebagai ruang rawat inap pasien.
Sementara itu, lantai 1 sampai 24 tower 6 akan dimanfaatkan sebagai ruang perawatan pasien.
“Kapasitas daya tampung tower 6 dan 7 sekitar 22.000 pasien,” kata Basuki.
Kemudian, tower 1 akan digunakan petugas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, dan tower 3 untuk petugas paramedis seperti dokter, perawat, serta petugas pendukung lainnya.
Baca juga: Menkes: RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Hanya untuk Pasien Gejala Ringan
“Seluruh tower yang ada bisa dipakai menjadi RS Darurat Covid-19,” kata Basuki.
Kementerian PUPR pun menjamin pasokan air dan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) di Wisma Atlet Kemayoran.
“Semua sudah kami upayakan dengan baik. Inseminator IPAL juga sudah tersedia,” kata Basuki.
Meskipun demikian, Basuki dan Keluarga Besar Kementerian PUPR mendoakan agar jumlah pasien penderita Covid-19 tidak bertambah.
Baca juga: Jokowi Berharap Tak Ada Lonjakan Pasien Covid-19 sehingga Tak Harus ke RS Darurat Wisma Atlet
“Kami semua berdoa agar ruangan RS Darurat Covid-19 tidak sampai penuh, dan seluruh warga Indonesia bisa kembali sehat,” kata Basuki.
Basuki menambahkan, pihaknya akan mengambil langkah antipasi jika jumlah ruangan yang tersedia saat ini dirasa masih kurang. Salah satunya dengan mengupayakan pemanfaatan tiga tower lagi yang tersedia di Blok D10 Wisma Atlet Kemayoran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.