Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

REI Desak Pemerintah Manfaatkan Wisma Atlet untuk Ruang Isolasi Corona

Kompas.com - 16/03/2020, 21:05 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Real Estat Indonesia (REI) mendesak Pemerintah untuk memanfaatkan 7.462 unit di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, sebagai ruang karantina, observasi dan isolasi orang dalam pantauan (ODP) penyakit infeksi menular Corona.

Hal ini menyusul kurangnya daya tampung ruang karantina, observasi, dan isolasi di rumah sakit-rumah sakit rujukan di Jakarta, yang ditunjuk pemerintah.

"Dalam kondisi darurat, saya mendesak Pemerintah Pusat untuk segera memanfaatkan aset Wisma Atlet Kemayoran untuk kepentingan masyarakat," ujar Ketua Umum DPP REI Paulus Totok Lusida menjawab Kompas.com, Senin (16/3/2020).

Menurut Totok, sebelum terlambat, Pemerintah harus sudah menyiapkan transisi Wisma Atlet Kemayoran tersebut menjadi ruang karantina, observasi, dan isolasi untuk sementara, hingga kondisi benar-benar aman dan terkendali.

Baca juga: Kementerian PUPR: Wisma Atlet Kemayoran Tidak Didesain untuk Pusat Karantina

Jika tidak segera disiapkan, maka dalam waktu tak terlalu lama lagi, jumlah ODP akan melonjak, dan rumah sakit rujukan kewalahan karena tidak memiliki ruang yang cukup.

Menurut Totok, sudah bukan saatnya lagi Pemerintah Pusat khawatir dan fobia terhadap alihfungsi aset negara ini, karena kondisi sedang tidak normal.

"Pemerintah hanya tinggal menyediakan ruangannya. Sementara layanan kesehatan dan semua prasyarat penanganan virus Corona dijalankan oleh otoritas kesehatan sesuai protokol dari World Health Organization (WHO)," tegas Totok.

Meskipun Wisma Atlet Kemayoran tidak didesain sebagai fasilitas untuk keperluan penanganan Covid-19, namun bangunannya sudah dilengkapi dengan furnitur, serta pengatur suhu udara terpisah (split) serta denah ruangan yang lebih luas.

Untuk diketahui, Wisma Atlet Kemayoran terdiri dari 10 menara, tujuh menara pertama berada di Blok D-10 yang terdiri dari 5.494 unit.

Tak kurang dari 16.482 orang dapat ditampung dalam tujuh tower wisma atlet ini. Sementara tiga menara lainnya berada di Blok C-2 yang terdiri dari 1.932 unit.

Beberapa petugas Brimob sedang berjalan di kawasan Wisma Atlet Kemayoran. (24/6/2019)KOMPAS.com/ ANASTASIA AULIA Beberapa petugas Brimob sedang berjalan di kawasan Wisma Atlet Kemayoran. (24/6/2019)
Tiga tower ini dapat menampung 5.796 orang. Setiap unit memiliki luas 36 meter persegi, yang dilengkapi dengan dua kamar tidur.

Di masing-masing kamar tidur sudah terdapat kasur serta lemari yang bisa digunakan untuk menyimpan pakaian dan barang lainnya.

Kompleks gedung hunian yang dibangun dengan anggaran Rp 3,4 triliun ini juga dilengkapi tempat parkir yang bisa menampung 190 bus, 186 mobil, dan 33 minibus, termasuk sepeda dan sepeda motor di Blok C3.

Adapun di Blok B8 terdapat area parkir yang bisa menampung 112 mobil dan 29 bus, serta sepeda dan sepeda motor.

Kondisi ini jauh lebih memadai untuk menampung ODP-ODP ketimbang harus berdesakan di ruang-ruang isolasi rumah sakit rujukan.

Baca juga: Satu Malam Berkerumun di Ruang Isolasi RSUD Pasar Minggu...

"Saya mengerti dan memahami, pengelola rumah sakit juga terus berupaya memberikan yang terbaik untuk memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat. Namun, hal itu tidak akan cukup mengingat jumlah ODP, dan pasien positif Corona terus bertambah," imbuh Totok.

Jadi, menurutnya, langkah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk meminta Pemerintah Pusat memanfaatkan Wisma Atlet Kemayoran harus diakomodasi.

Wisma Atlet KemayoranKementerian PUPR Wisma Atlet Kemayoran
Bangunan tersebut jauh lebih siap dan sangat tepat difungsikan sebagai fasilitas karantina, observasi, dan isolasi ODP penyakit infeksi menular.

Sebelumnya diberitakan, Deputi Gubernur Bidang Pengendalian Kependudukan dan Permukiman DKI Jakarta Suharti memaparkan rencana tersebut dalam rapat yang diunggah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 10 Maret 2020, melalui akun Youtube resmi: Pemprov DKI Jakarta.

Suharti mengatakan, telah menggelar rapat dengan Asisten Bidang Kesejahteraan Rakyat (Askesra) DKI Jakarta.

Dalam rapat tersebut ada permintaan kemungkinan isolasi ODP yang tidak punya ruang di rumah untuk isolasi, ditempatkan di Wisma Atlet Kemayoran.

Suharti mengaku sudah menjalin komunikasi dengan pemerintah pusat secara lisan. Pemerintah Pusat, kata Suharti, menanggapi positif rencana tersebut.

"Tapi beliau minta tolong ke saya untuk bisa dikirim ke Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Pak Moeldoko atau Menteri Sekretaris Kabinet Pak Pratikno. Dan, saya bilang nanti saya komunikasikan ke Pak Gub (Gubernur DKI Anies Baswedan) kalau berkenan mereka bersedia. Kita ada Rusunawa tapi belum ada apa-apanya (dilengkapi furnitur) seperti Wisma Atlet," tuntas Suharti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Berita
Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau