"Guna memenuhi kebutuhan sehari-hari, mereka memanfaatkan area komersial di sepanjang jalur utama Graha Raya. Tak mengherankan, kawasan ini makin hidup dan menjadi sentra keramaian," papar Shindu dalam keterangan kepada Kompas.com, Jumat (21/2/2020).
Shindu menuturkan, konsekuensi dari pengembangan multiakses tersebut menjadikan harga lahan di Graha Raya naik signifikan.
Jika pada lima tahun lalu harga tanahnya masih berkisar antara Rp 5 juta hingga Rp 7 juta per meter persegi, saat ini sudah mencapai Rp 8 juta hingga Rp 10 juta meter persegi.
Saat ini, JRP tengah membangun distrik baru bertajuk Fortune yang menempati area seluas 40 hektar.
Distrik Fortune terbagi dalam tujuh klaster, yaitu Fortue Spring, Breeze, Terrace, Essence, Belezza, Villas dan yang saat ini sedang dipasarkan adalah Fortune Height.
Luas klaster Fortune Height 3,2 hektar yang mencakup 264 unit dengan desain hunian kompak, tata ruang efisien dan fungsional.
"Klaster ini ditujukan untuk keluarga dan profesional muda dengan harga relatif kompetitif," ucap Shindu.
JRP menawarkan empat tipe hunian yakni 30/67 meter persegi dengan dua pilihan luas tanah 60 dan 72 meter persegi. Harganya mulai Rp 800 jutaan.
Kemudian tipe 30/60 meter persegi dilengkapi 2 kamar tidur, 1 kamar mandi dan 1 carport. Sedangkan tipe 56/60 meter persegi dirancang dua lantai.
Untuk mendapatkan hunian ini konsumen harus merogoh kocek 10 persen dari harga jual sebagai uang muka atau down payment (DP) yang dapat dicicil 12 kali tanpa bunga.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan