Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Percepatan Konstruksi Bendungan Rukoh, Proyek Strategis Nasional di Aceh

Kompas.com - 23/02/2020, 08:17 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

BANDA ACEH, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera I, Ditjen Sumber Daya Air, terus mempercepat pembangunan Bendungan Rukoh, di Kabupaten Pidie, Aceh.

Bendungan ini merupakan satu di antara tiga bendungan di Provinsi Aceh yang masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) dan memiliki urgensi tinggi untuk direalisasikan serta mampu mendukung peningkatan sektor ketahanan pangan (pertanian) dan pemenuhan kebutuhan air.

Kepala BWS Sumatera I Djaya Sukarno menuturkan, selain Rukoh, dua lainnya yang saat ini masih dikerjakan adalah Bendungan Keureuto, dan Bendungan Tiro.

Khusus untuk Bendungan Rukoh merupakan satu kesatuan dengan Bendungan Tiro karena berada di satu kawasan pengembangan, yakni Kabupaten Pidie.

Baca juga: Jokowi: Bendungan Keureuto Dibangun, Produksi Beras Aceh Naik

"Nantinya jika telah beroperasi, debit air dari Bendungan Tiro bisa disuplesi ke Bendungan Rukoh. Karena debit air Bendungan Tiro lebih tinggi dibanding Rukoh," ujar Djaya menjawab Kompas.com, saat meninjau Terowongan Pengelak Bendungan Rukoh, Pidie, Sabtu (23/2/2020).

Djaya mengatakan, perubahan desain pembangunan Bendungan Tiro masih disusun. Bila desain baru selesai dan disetujui, akan dilanjutkan dengan dimulainya kegiatan konstruksi pada tahun 2021.

Pekerjaan pada Face Outlet Intake Bendungan RukohDokumentasi BWS Sumatera I Pekerjaan pada Face Outlet Intake Bendungan Rukoh
Pejabat Pembuat Komitmen Perencanaan Bendungan BWS Sumatera I Nizamuddin menambahkan, desain pembangunan Bendungan Tiro masih menunggu sertifikasi dan persetujuan karena ada perubahan akibat permasalahan lahan sehingga dibuat tampungan air yang lebih kecil.

"Jika sebelumnya dirancang untuk menampung air sebanyak 45 juta meter kubik menjadi hanya 15 juta meter kubik," ujar Nizamuddin.

Bendungan Tiro dan Bendungan Rukoh akan saling terhubung lewat terowongan. Air dari Bendungan Tiro dapat dialirkan ke Bendungan Rukoh saat tampungan di Bendungan Tiro melebihi kapasitas. 

Mengairi lahan pertanian 11.950 hektar

Djaya menjelaskan, manfaat Bendungan Rukoh sebagai irigasi, dapat mengairi lahan pertanian seluas 11.950 hektar.

Diharapkan, masa panen petani menjadi dua sampai tiga kali dalam setahun dari sebelumnya hanya satu atau dua kali masa panen dalam setahun.

Jalan lingkungan Bendungan Rukoh 0,516 kilometer.Dokumentasi BWS Sumatera I Jalan lingkungan Bendungan Rukoh 0,516 kilometer.
Kemudian, penyediaan air baku 0,90 meter kubik per detik bagi 22.848 jiwa penduduk di Kecamatan Titeue, Kabupaten Pidie, pemanfaatan untuk energi listrik sebesar 1,22 megawatt, dan sebagai pengendali banjir sebanyak 116,83 meter kubik per detik.

"Hingga saat ini, progres pembangunan Bendungan Rukoh telah mencapai 8,69 persen. Konstruksinya memasuki tahap penyelesaian outlet terowongan pengelak aliran sungai agar dapat dilakukan pekerjaan utama pada tubuh bendungan," jelas Djaya.

Sementara untuk pembebasan lahan, menurut Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bendungan 3 BBWS Sumatera I Yulidin, sudah berada pada posisi 71 hektar.

"Luas lahan yang dibebaskan ini sebagian besar untuk area konstruksi," imbuh Yulidin.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau