Adapun kebutuhan lahan secara total seluas 858 hektar dengan rincian, 345 hektar di antaranya merupakan kawasan hutan dengan status hak pinjam pakai dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK) dan 442 hektar merupakan lahan non-kawasan hutan.
"Pembebasan lahan masyarakat masih menunggu pengukuran Badan Pertanahan Nasional (BPN) dengan anggaran dari Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN)," ucap Yulidin.
Pembangunan Bendungan Rukoh dibagi dalam dua paket pekerjaan dengan total nilai konstruksi Rp 1,5 triliun.
Paket I dikerjakan oleh PT Nindya Karya dengan pagu Rp 377.258.611.000, Paket II dikerjakan oleh KSO PT Waskita Karya (Pesrero) Tbk-PT Adhi Karya (Persero) Tbk-Andesmont dengan pagu Rp 1.129.147.661.000, dan supervisi Rp 53.641.978.000.
Adapun target penyelesaian Bendungan Rukoh tahun 2022.
Saksikan video progres pembangunan Bendungan Rukoh: