Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/02/2020, 11:27 WIB
Iqbal Fahmi,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

BANYUMAS, KOMPAS.com - Kamu milenial dan baru meniti karir di dunia kerja? Yuk mulai investasi properti sejak sekarang!

Tapi sebelumnya, kamu harus tahu bahwa nilai properti setiap tahun pasti mengalami kenaikan. 

Aset properti atau rumah pribadi juga bisa menjadi pertimbangan calon mertua, untuk menerima Kamu jadi menantunya.

Seperti yang dialami Teteg Surya (27). Pemuda asal Desa Toyareka, Kecamatan Kemangkon, Purbalingga, Jawa Tengah, ini memilih untuk membeli unit rumah tapak di Perumahan Grand Safira, Desa Babakan, Kecamatan Kalimanah sejak satu tahun lalu.

Bagi dia, membeli hunian pribadi tak harus menunggu menikah dulu atau memiliki penghasilan yang tinggi.

Baca juga: BTN Incar Penyaluran KPR Rp 3 Triliun di Pameran IPEX

Surya yang merupakan karyawan swasta di Purwokerto itu sadar benar jika harga properti setiap tahun semakin melonjak.

“Kalau dihitung sama saja, setiap tahun gaji kita memang bertambah, tapi harga properti juga semakin naik. Setelah aku pikir lagi, lebih baik beli rumah secepat mungkin saat harganya masih normal sehingga jumlah cicilan KPR tidak terlalu besar,” ungkap Surya saat ditemui Kompas.com, Jumat (14/2/2020).

Pada saat teman sejawatnya saling mengejar gengsi membeli mobil baru namun tinggal di kamar kost atau rumah kontrakan, Surya telah selangkah lebih maju dengan memiliki rumah pribadi.

Meskipun konsekuensinya dia harus merelakan 30 persen penghasilannya untuk membayar cicilan setiap bulan.

Surya menjelaskan, saat ini penghasilannya mencapai Rp 4,5 juta per bulan. Sementara jumlah cicilan rumah barunya sekitar Rp 1,688 juta per bulan fixed dua tahun.

Angka ini didapat setelah Surya membayar uang muka atau down payment (DP) sebesar Rp 36,75 juta untuk rumah seharga Rp 245 juta.

Dengan demikian pagu KPR yang didapat senilai Rp 208,2 juta. Surya mampu mencicilnya dengan kisaran angka Rp 2 juta per bulan pada tahun ketiga.

Besaran cicilan pada tahun ketiga dan seterusnya hingga masa tenor 30 tahun, bergantung pada suku bunga acuan Bank Indonesia. Namun demikian, menurut Surya, hal ini pantas untuk diperjuangkan.

“Tapi menurutku masih worthed sih, daripada harus sewa kost atau kontrakan rumah Rp 1 juta per bulan, mending ditambahin sedikit buat nyicil rumah,” ujarnya.

Saat membeli rumah, Surya memanfaatkan fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR) khusus milenial dari PT Bank BTN (Persero) Tbk.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com