Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megahnya "Rest Area" KM 260B, Menelusuri Jejak Sejarah Pabrik Gula

Kompas.com - Diperbarui 11/01/2023, 16:37 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat melintas di Jalan Tol Trans-Jawa, sempatkan mengunjungi Rest Area KM 260B Heritage-Banjaratma tepatnya di ruas Tol Pejagan-Pemalang, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah untuk melepas penat.

Selain unik, tempat istirahat dan pelayanan (TIP) ini dirancang dengan konsep berbeda dari rest area lain pada umumnya.

Direktur Utama PT PP Sinergi Banjaratma Rachmat Priyatna mengungkapkan, bangunan ini dulunya merupakan bekas Pabrik Gula Banjaratma yang didirikan oleh perusahaan perkebunan yang berpusat di Amsterdam, Belanda, NV Cultuurmaatschappij pada 1908.

Pemandangan Rest Area KM 260B Heritage-Banjaratma dari udaraDok. PT PP Sinergi Banjaratma Pemandangan Rest Area KM 260B Heritage-Banjaratma dari udara
Pabrik itu berada di Desa Banjaratma atau sekitar 5 kilometer di sebelah barat Kota Brebes dan mulai beroperasi pada 1913.

Rachmat mengatakan, setelah puluhan tahun beroperasi, produksi pabrik mulai menurun dan terpaksa tutup.

"Ini program dari Kementerian BUMN dalam rangka memberdayakan aset-aset BUMN yang tidak produktif. Kebetulan eks Pabrik Gula Banjaratma ini kurang lebih sudah berhenti (beroperasi) selama 20 tahun," ucap Rachmat kepada Kompas.com, Senin (10/6/2019).

Area taman dan tungu Rest Area KM 260B Heritage-BanjaratmaDok. PT PP Sinergi Banjaratma Area taman dan tungu Rest Area KM 260B Heritage-Banjaratma
Rachmat menuturkan, pembangunan rest area melibatkan beberapa konsorsium yang terdiri dari PT Waskita Toll Road, PT Rajawali Nusantara Indonesia, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT PP Properti, PT Jasamarga Properti, dan PT Perkebunan Nusantara IX (PTPN).

Kompleks seluas 10,6 hektar ini pun dibangun dengan nilai investasi sebesar Rp 124 miliar. Sedangkan bangunan utama memiliki luas 1,4 hektar.

Secara keseluruhan, kompleks tempat peristirahatan itu dirancang oleh firma D-Associates dan selesai pada Maret 2019.

"Konsepnya berbeda dengan rest area lainnya, tidak hanya menyediakan tempat istirahat atau tempat kuliner dan fasilitas misalnya toilet dan masjid, tapi kami juga ada tempat untuk bersantai," ujar Rachmat.

Dia melanjutkan, selain mengaktifkan lagi aset-aset BUMN yang tidak produktif, pertimbangan untuk mengubahnya menjadi tempat peristirahatan karena keberadaan bangunan yang berada di Jalur Tol Trans-Jawa.

Area Depan Bangunan Utama di Rest Area KM 260B Heritage-BanjaratmaDok. PT PP Sinergi Banjaratma Area Depan Bangunan Utama di Rest Area KM 260B Heritage-Banjaratma
Mempertahankan konsep asli

Pembangunan rest area dilakukan dengan mempertahankan bentuk asli fisik pabrik gula. Rachmat menuturkan, beberapa bagian bangunan tidak diubah, seperti dinding yang masih menggunakan bata asli.

Meski begitu ada beberapa penambahan yang dilakukan seperti konstruksi baja untuk memperkuat struktur bangunan dan menambal bata yang sudah keropos.

Seating Area & Bird Cage di Rest Area KM 260B Heritage-BanjaratmaDok. PT PP Sinergi Banjaratma Seating Area & Bird Cage di Rest Area KM 260B Heritage-Banjaratma
"Ini merupakan TIP yang heritage karena kami masih mempertahankan bangunan asli dari eks pabrik gula. Hanya ada beberapa (perombakan) yang memang secara teknis sudah tidak layak, kami perbaiki," tutur dia.

Di dalam bangunan utama pabrik, pengunjung dapat menikmati suasana klasik sekaligus bersantai sembari menunggu perjalanan.

Area eks tungku di Rest Area KM 260B Heritage-BanjaratmaDok. PT PP Sinergi Banjaratma Area eks tungku di Rest Area KM 260B Heritage-Banjaratma
Bahkan pengelola masih mempertahankan dua buah mesin penggilingan tebu serta lokomotif bekas penarik bahan baku untuk membuat tampilan rest area menjadi lebih artistik.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau