Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Macet Arus Balik, Pengamat: Hari Libur Tidak Seimbang

Kompas.com - 10/06/2019, 13:29 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah strategi yang diterapkan pemerintah pada saat arus balik Lebaran 2019, rupanya tidak cukup ampuh untuk mengurangi kemacetan di jalan tol dan juga jalan arteri.

Strategi tersebut meliputi perpanjangan sistem satu arah atau one way, contraflow, hingga penerapan diskon tarif tol guna mendistribusi pergerakan pemudik yang kembali dari kampung halaman ke ibu kota.

Menurut pengamat transportasi Univeritas Katolik Soegijapranata Djoko Setijowarno, kesalahan terbesar dari macetnya arus balik bukan pada penerapan strategi yang dilaksanakan pemerintah.

"Tapi karena rentang waktu antara mudik dan balik itu yang tidak seimbang," ucap Djoko kepada Kompas.com, Senin (10/6/2019).

Baca juga: One Way di Tol Bikin Macet Pantura, Indramayu-Bekasi 6 Jam

Berbeda dengan tahun lalu, jumlah libur saat arus mudik dan balik seimbang yakni masing-masing enam hari. Tahun ini, jumlah hari saat arus mudik jauh lebih panjang dibandingkan arus balik.

"Tahun ini, mudik enam hari, balik tiga hari. Logikanya, volume kendaraan sama, dengan waktu yang lebih singkat pasti macet," cetusnya.

Kesalahan ini, menurut Djoko, tidak bisa dilimpahkan sepenuhnya kepada pemerintah. Sebab, ada kebiasaan masyarakat yang memilih untuk kembali ke ibu kota menjelang akhir masa liburan.

Oleh karena itu, ia berharap, masyarakat untuk mengubah cara pandang ketika menghabiskan waktu di kampung halaman.

Manajemen waktu liburan penting untuk diterapkan guna mengurangi kepadatan arus kendaraan saat musim balik, baik di jalan tol maupun jalan nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau