Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Banjir Jakarta, Menteri PUPR: Biarkan Gubernur Bekerja

Kompas.com - 30/04/2019, 16:00 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Ada 13 sungai yang melintasi Jakarta yakni Sungai Ciliwung, Angke, Pesanggrahan, Grogol, Krukut, Baru Barat, Mookevart, Baru Timur, Cipinang, Sunter, Buaran, Jati Kramat, dan Cakung.

Dengan berhentinya program normalisasi sungai di DKI, saat ini pemerintah pusat hanya fokus pada penyelesaian program yang sama di hulu tepatnya di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Di tempat tersebut, Basuki mengatakan, tengah membangun dua dry dam yakni Bendungan Ciawi dan Cimahi.

Gagasan pembangunan keduanya telah dicetuskan sejak 2004-2005 lalu. Namun realisasinya baru dapat dilaksanakan pada Oktober 2017, setelah setahun sebelumnya kontrak pembangunannya ditandatangani.

Basuki pun berharap agar program normalisasi dapat dilanjutkan kembali.

"Saya bilang ke Pak Gubernur, kalau sudetan itu selesai, 60 persen (air) lewat situ. Di Ciliwung kurangi banyak, apalagi ditahan di Ciawi dan Cimahi, mustinya sip itu," tuntasnya.

Lebih baik

Sementara itu, Anies mengklaim, dampak banjir yang terjadi pada tahun ini jauh lebih baik dibandingkan tahun 2015.

Ia menyebut, pada 2015 ada sekitar 230.000 orang yang mengungsi akibat banjir. Pada 2019, jumlah pengungsi tak sebanyak dulu, yaitu 1.600 warga yang mengungsi. 

"Coba bayangkan tahun 2015 ada 230.000 orang mengungsi, kemarin 1.600 orang, kenapa terjadi? Karena volume air dari hulu tidak dikendalikan. Jadi kalau dibandingkan (2019), sangat kecil dibandingkan dengan 2015," ucap Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (29/4/2019).

Anies mengatakan, volume air di hulu sungai perlu dikendalikan dengan dibangunnya waduk-waduk.

Baca juga: Pembangunan Sarana Pengendali Banjir Jauh dari Target

"Begitu hujan ya langsung mengalir kalau itu dibuatkan waduk-waduk maka volume air yang turun akan terkendali. Itulah jangka pendek yang harus segera dituntaskan," lanjutnya.

Pada tahun ini, Anies juga menilai jika banjir lebih cepat surut. Dengan begitu, warga bisa segera kembali ke rumahnya masing-masing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com