Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Sarana Pengendali Banjir Jauh dari Target

Kompas.com - 30/01/2019, 17:40 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan, pembangunan sarana pengendali banjir tidak akan mencapai target yang telah ditentukan.

Sesuai catatan Kompas.com, dalam periode 2015-2019 ditargetkan sarana pengendali banjir yang terbangun sepanjang 3.090 kilometer.

Namun hingga akhir tahun anggaran 2018, realisasi pembangunannya baru mencapai 868,81 kilometer.

"Tahun ini kami akan melakukan normalisasi sungai, membangun tanggul banjir, dan kanal sepanjang 131,19 kilometer. Dengan demikian, capaian sampai akhir tahun ini diperkirakan hanya 1.000 kilometer," kata Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Hari Suprayogi, Rabu (30/1/2019).

Baca juga: Tahun Ini, 9 Bendungan Baru Akan Dibangun

Menurut dia, salah satu kendala yang paling sering dihadapi dalam pembangunan tersebut adalah proses pembebasan lahan yang sulit. Hal itu tak hanya terjadi di satu wilayah saja, melainkan di beberapa lokasi.

"Misalnya normalisasi Kali Ciliwung, Pesanggrahan, Angke, Sunter, Sudetan Ciliwung-BKT, Sungai Tondano Manado," kata dia.

Selain pembangunan di atas, Hari menambahkan, pada tahun ini juga akan dibangun polder atau kolam retensi di Kabupaten Gowa dan Maros, Sulawesi Selatan.

Selain itu juga akan dibangun dua unit sistem pompa yaitu pompa Sungai Bendung Palembang dan pompa Ancol-Sentiong Jakarta.

Untuk rencana pembangunan ketiga proyek tersebut, anggaran yang akan digelontorkan mencapai Rp 3,894 triliun.

Antisipasi banjir

Untuk mengantisipasi banjir, Kementerian PUPR telah melakukan sejumlah kegiatan di sejumlah balai besar wilayah sungai, seperti pemeliharaan tanggul dan tebing sungai, pemeliharaan kanal banjir, dan penelusuran.

Tumpukan sampah yang terbawa arus terlihat di Pintu Air Manggarai, Jakarta, Rabu (7/2/2018). Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan DKI Jakarta telah mengangkut 1.596 ton sampah yang hanyut akibat air kiriman dari Bendungan Katulampa, Bogor pasca banjir yang melanda Jakarta.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Tumpukan sampah yang terbawa arus terlihat di Pintu Air Manggarai, Jakarta, Rabu (7/2/2018). Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan DKI Jakarta telah mengangkut 1.596 ton sampah yang hanyut akibat air kiriman dari Bendungan Katulampa, Bogor pasca banjir yang melanda Jakarta.
Untuk kegiatan pemeliharaan tanggul dan tebing sungai sejak 2015 hingga saat ini yang telah dilaksanakan sepanjang 18.050,24 kilometer.

Adapun pada tahun ini ditargetkan 3.770,4 kilometer tanggul dan tebing sungai dipelihara.

Kemudian untuk pemeliharaan kanal banjir yang telah dilakukan sepanjang 599,02 kilometer. Tahun ini ditargetkan 163,14 kilometer dapat mendapatkan perawatan.

Sementara pada kegiatan penelusuran terhadap sungai-sungai utama, sepanjang 2018 terdapat 184,907 kilometer kerusakan yang berpotensi mengakibatkan banjir.

"Tahun lalu telah dilakukan penelusuran sungai kembali di semua balai dalam rangka antisipasi banjir. Juga telah dilakukan bersih-bersih sungai sebelum masuk musim hujan sepanjang 113,74 kilometer di balai-balai," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau