Selain cat, ornamen yang menghiasi setiap bangunan juga perlu diperhatikan.
"Makanya kami menekankan pemkot harus lebih serius lagi, artinya melibatkan orang yang ahli di bidangnya untuk membuat perencanaan warna," imbuh Kuncarsono.
Bangunan di Jalan Panggung rata-rata masih dihuni dan aktif sebagai permukiman.
Hal ini disampaikan oleh Dosen Departemen Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Airlangga, Adrian Perkasa.
"Rata-rata milik pribadi dan mayoritas seperti yang di Jalan Karet yang Tionghoa itu kan banyak jadi gudang," ujar Adrian.
Di Jalan Karet terdapat tiga rumah abu keluarga. Masing-masing milik keluarga Han, The, dan Tjoa.
Baca juga: Pengamat: Kampung Warna-warni Jakarta, Hanya Kosmetik
Sementara di Jalan Panggung terdapat Pasar Pabean. Pasar ini, kata Adrian, merupakan salah satu pasar modern tertua di Hindia Belanda.
Kekayaan bangunan bersejarah di kawasan ini juga terlihat dari Menara Pandang Kalimas yang dinilai cukup unik karena terletak di pinggir sungai dan sudah ada sebelum Pelabuhan Tanjung Perak berdiri.
Adrian menuturkan, kedua jalan ini jika ditata dan dikembangkan dengan baik memiliki potensi yang besar. Namun sayang, hingga kini, konsep penataan kawasan tersebut belum pernah terbahas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.