Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apartemen Mewah Incaran "Crazy Rich Indonesians"

Kompas.com - 19/09/2018, 22:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jika Singapura punya District 9, 10, dan 11 sebagai gudangnya apartemen-apartemen mewah yang diincar Crazy Rich Asians, maka Jakarta punya kawasan Thamrin dan Sudirman.

Kedua kawasan ini, diincar Crazy Rich Indonesians karena lokasinya strategis, prestisius, dan tentu saja melambangkan kesuksesan dan kemapanan.

Harga propertinya pun selangit, sudah menyentuh angka Rp 110 juta per meter persegi di luar PPNBM. 

Baca juga: Crazy Rich Indonesians Belanja Properti di Singapura hingga Sydney

Dengan uang 1 juta dollar AS atau ekuivalen Rp 14,8 miliar, tak cukup untuk membeli apartemen-apartemen di kedua kawasan utama Jakarta itu. 

Paling banter, dengan 1 juta dollar AS, apartemen yang bisa dimiliki berlokasi di Kuningan, Jakarta Selatan, atau lebih dikenal sebagai Ring 2 kawasan elite Jakarta.

"Ini tidak termasuk properti berupa hunian mewah landed house di Menteng, Widya Chandra, Kebayoran Baru atau Pondok Indah yang secara tradisional dihuni oleh orang-orang kaya lama atau generasi senior," jelas CEO Leads Property Indonesia Hendra Hartono kepada Kompas.com, Selasa (18/9/2018).

Crazy Rich Indonesians sendiri menurut Associate Director Research and Consultancy Knight Frank Indonesia Hasan Pamudji adalah orang-orang dengan finansial mapan, dan anak muda, untuk tidak disebut generasi milenial, keturunan kalangan superkaya atau ultra high net worth individual (UHNW).

Kekayaan mereka, tak cuma warisan orang tua, juga hasil berbisnis, dan berinvestasi di segala sektor, terutama keuangan, perbankan, dan properti.

"Jumlah orang kaya di Indonesia tahun 2018 ini diperkirakan sekitar 22.918 orang," ungkap Hasan.

Rinciannya, sebanyak 21.526 orang memiliki kekayaan di atas 5 juta dollar AS atau ekuivalen Rp 74,3 miliar, 1.314 orang dengan aset di atas 50 juta orang atau setara Rp 743,3 miliar, dan 78 orang dengan kekayaan di atas 500 juta dollar AS atau Rp 7,4 triliun.

Baca juga: Crazy Rich Indonesians Beli Apartemen Rp 110 Juta Per Meter Persegi 

Dari hasil riset Leads Property Indonesia dan kompilasi data Kompas.com, berikut apartemen-apartemen yang diincar kalangan tajir tersebut:

Keraton at The Plaza

Apartemen ini dikembangkan oleh PT Plaza Indonesia Realty Tbk, dan menempati alamat nomor wahid Jakarta yakni Jl MH Thamrin 1.

Sekarang, harga yang dipatok sekitar Rp 110 juta hingga Rp 130 juta per meter persegi. Jika luasnya 400 meter persegi, maka nilainya menyentuh angka Rp 44 miliar-Rp 52 miliar.

"Harga tersebut di luar pajak penjualan barang mewah (PPNBM)," kata Hendra.

Anandamaya Residence

Harga aktual yang dibanderol Astra Property, sayap bisnis PT Astra International Tbk, atas apartemen perdananya ini adalah Rp 105,8 juta per meter persegi.

Lokasinya di Jl Jenderal Sudirman, berada satu kompleks pengembangan dengan Menara Astra. 

Le Parc Thamrin Nine Residence

Le Parc di kawasan Thamrin Nine Residence ini dikembangkan oleh PT Putragaya Wahana. Untuk unit seluas 194 meter persegi dengan 3 kamar tidur dibanderol Rp 105,6 juta per meter persegi atau Rp 20,5 miliar.

Pasific Place Residence

PT Pacific Place Jakarta, konsorsium dari PT Artharaya Bintang Semesta, PT Mutiara Mulia Permata, dan PT Panin Investment membangun apartemen ini dalam satu pengembangan multifungsi.

Lokasinya di jantung bisnis dan keuangan Jakarta, yakni Sudirman Central Business District (SCBD). Harganya saat ini dimulai dari Rp 100 juta per meter persegi.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau