Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Harap Korea Selatan Bantu Revitalisasi Kali Ciliwung

Kompas.com - 18/09/2018, 20:30 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia berharap Korea Selatan dapat membantu upaya menormalisasi dan merevitalisasi Sungai Ciliwung yang membelah Kota Jakarta.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyampaikan harapan tersebut saat bertemu Menteri Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi Korea, Kim Hyun Mee, di Seoul, Senin (17/9/2018).

Dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (18/9/2018), harapan tersebut muncul pasca Presiden Joko Widodo bertandang ke Seoul dan meninjau Sungai Cheonggyecheon beberapa waktu lalu. 

Baca juga: Rahasia Keindahan Sungai Cheonggyecheon yang Dikagumi Jokowi

Sungai yang tadinya bernasib sama seperti Ciliwung ini telah berubah drastis dan kini menjadi unsur ruang publik yang esensial bagi warga Kota Seoul.

Selain itu, Basuki juga menyampaikan kerja sama infrastruktur antara Indonesia dan Korea yang telah berjalan sejauh ini, seperti proyek Bendungan Karian, proyek saluran pembawa air baku Karian-Serpong dan manajemen pemeliharaan jembatan.

Basuki menyatakan, kini progres Bendungan Karian di Provinsi Banten telah mencapai 52 persen.

"Diharapkan pertengahan tahun 2019 akan rampung," kata dia.

Pembangunan bendungan ini sebagian dibiayai dari pinjaman Pemerintah Korea Selatan, yang dimulai pembangunannya sejak Oktober 2015.

Bendungan senilai Rp 1,07 triliun dikerjakan oleh kontraktor Daelim Industrial Co, LTD-PT. Wijaya Karya (Persero)-PT. Waskita Karya (Persero) Joint Operation ini memiliki kapasitas tampung efektif 207,5 juta meter kubik.

Kota baru

Sebelum bertemu Kim Hyun Mee, Basuki sempat menyambagi dua proyek kota baru Korea, yaitu Dongtan 2 dan Aphadom City.

Salah satu sudut kota Seoul, Korea Selatan.Bernardus Djonoputro Salah satu sudut kota Seoul, Korea Selatan.
Kota Seoul yang metropolis semakin hari semakin bertambah jumlah penduduknya. Pemerintah Korea Selatan memerintahkan Land Housing, sebuah badan usaha milik negara, membangun kota baru berbasis smart city.

Kota Dongtan 2 yang memiliki luas 3.500 hektar didesain sejak 2001 dan mulai dibangun pada 2004.

Jumlah penduduknya saat ini mencapai 265.000 jiwa, hampir separuhnya beraktivitas di Seoul.

Untuk mendukung transportasi, pemerintah setempat kemudian membangun Super Rapid Train (SRT) yang baru selesai dibangun pada bulan Maret 2018.

Dengan moda transportasi ini, jarak 61 km antara Dongtan-Seoul dapat ditempuh hanya dalam 20 menit saja.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau