Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Layu, Sakura Itu Kembali Berbunga di "Greater Jakarta"

Kompas.com - 18/09/2018, 12:21 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Beberapa di antaranya adalah Tokyu Land, setelah berkolaborasi dengan Jakarta Setiabudi International membangun Setiabudi Skygarden, mereka jalan sendiri dengan menggarap Branz BSD dan Branz Simatupang. 

Baca juga: Mitsubishi Siapkan Rp 1 Triliun Bangun Apartemen di Jadebotabek

Kemudian Mitsubishi Corporation yang menjalin aliansi strategis dengan Sinarmas Land dan Lippo Group dengan membangun rumah tapak dan apartemen.

Namun, nama-nama lawas itu kini ditemani oleh mereka yang baru masuk dan menggarap pasar Indonesia. Sebut saja Daiwa House, dan yang terbaru Panasonic Group melalui bendera PanaHome Gobel Indonesia.

Hal ini erat kaitannya dengan situasi dan kondisi pasar properti di negara asalnya yang menurut Hendra terpengaruh oleh penduduk usia produktif.

"Karena memang di Jepang kan penduduk usia produktifnya berkurang. Cost of fund dari dana Jepang berbunga rendah, jadi mereka lebih advantage dari sisi biaya pembangunan," papar Hendra.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau