Baik pasar perumahan massal maupun mewah di Hong Kong terus bertahan dengan baik. Rumah di Mount Nicholson baru-baru ini dijual seharga lebih dari 19.000 dollar AS per kaki persegi atau Rp 25 juta per meter persegi.
Adapun Singapura telah mengalami lonjakan aktivitas penjualan kolektif perumahan dengan transaksi lebih dari 4 miliar dollar AS (Rp 55,9 triliun) pada kuartal pertama 2018 saja. Angka ini mendekati tiga perempat dari total transaksi tahun lalu.
Seoul dan Bangkok membuat rekor baru
Aktivitas investasi tampaknya akan meningkat di pasar utama Seoul, dengan beberapa transaksi besar kemungkinan akan ditutup dalam beberapa bulan mendatang.
Pembelian menara K-Twin baru-baru ini oleh Samsung SRA Asset Management menetapkan rekor baru untuk sektor properti komersial Korea Selatan. Transaksi ini mencatat harga satuan lebih dari 7.000 dollar AS (Rp 97,8 juta) per meter persegi.
Di Bangkok, sementara itu, penjualan situs Kedutaan Inggris di jantung komersial kota seharga 591 juta dollar AS (Rp 8,2 triliun) menandai kesepakatan lahan terbesar dalam sejarah Thailand.
Pandangan positif untuk Shanghai
Sementara langkah-langkah baru untuk memperketat kontrol atas pinjaman ke industri real estat dapat menekan beberapa segmen pasar.
Proyek-proyek dengan aliran pendapatan yang stabil juga akan terus menarik minat investor.
Selain itu, minat investor terkait dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan basis industri kota.
Industri logistik menguat
Karena sejumlah negara meningkatkan fokus mereka pada pengembangan atau revitalisasi industri lokal, pasar properti industri terlihat lebih dinamis.
Demikian pula, di Myanmar di mana FDI manufaktur tetap dekat dengan titik tertinggi sepanjang masa, sektor ini siap untuk pertumbuhan yang kuat karena lebih banyak perusahaan mencari untuk mendirikan toko di negara tersebut.
Potensi pertumbuhan dan pengembangan masa depan yang tinggi dari pasar ini dan pasar Asia lainnya berarti ini kemungkinan akan tetap menjadi tema investasi utama untuk jangka panjang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.