Semestinya, kontraktor nasional berkaca dari kontraktor asal Jepang yang menempatkan K3 sebagai hal penting.
Bahkan, kontraktor asal Jepang berani menaruh anggaran K3 hingga 10-11 persen dari total nilai proyek. Bagi mereka, memastikan K3 berjalan dengan benar dapat menjadi jaminan dari kualitas sebuah proyek.
"Jangankan proyek atau rambu-rambu, cara berpakaian mereka pun masuk syarat K3. Misalnya ada yang helmnya ketinggalan, mereka enggak boleh masuk ke area proyek. Meskipun mereka adalah seorang manajer proyek," tutur Wicaksono.
Selain kontraktor, ia menambahkan, besar kecilnya anggaran K3 juga tergantung dari kebijakan yang ditetapkan pemilik proyek itu sendiri.
Semakin besar perhatian pemilik terhadap K3, tentu anggaran yang dialokasikan akan semakin besar.
Oleh karena itu, apabila anggaran K3 sudah besar dan diterapkan sesuai prosedur yang ada, maka jika terjadi kecelakaan kerja hal itu merupakan murni kecelakaan kerja.
"Jadi bukan karena kecerobohan, kecelakaan kerja itu terjadi," tuntas Wicaksono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.