Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah DP 0 Rupiah Pondok Kelapa Berpotensi Jadi Kalibata City Jilid 2

Kompas.com - 19/01/2018, 12:51 WIB
Dani Prabowo

Penulis

Pasalnya, program tersebut bukanlah program rumah seperti yang dibayangkan sebelumnya melainkan apartemen sederhana milik atau anami. Sama seperti Kalibata City yang mayoritas unitnya merupakan anami.

"Anami itu boleh dijadikan suatu program, tapi tidak dominan. Karena bagaimana pun apartemen milik akan mengundang spekulasi," kata Jehansyah saat dihubungi Kompas.com, Jumat (19/1/2018).

Terlebih, salah satu syarat untuk mengakses program ini adalah maksimum penghasilan Rp 7 juta per bulan. Dengan penghasilan sebesar itu, menurut Jehan, sudah tidak tepat bila masuk ke dalam kategori MBR.

Alih-alih rumah DP 0 Rupiah diperuntukkan bagi MBR, ia khawatir, justru para investor-lah yang nanti akan memborongnya. Pasalnya, harga yang ditawarkan pun relatif terjangkau.

"Sekarang apa betul pengawasannya bisa ketat? Siapa saja pembelinya? Indonesia itu apa susahnya buat slip gaji Rp 7 juta? Punya saudara konsultan, jadi selesai barang itu. Siapa yang bisa cegah satu orang beli sepuluh unit. Sepuluh nama, sepuluh slip gaji maju, tapi (yang punya) satu orang itu," tutur Jehansyah.

"Nah itu yang terjadi pada spekulasi Kalibata City. Jadi, program yang diketahui waktu rusunami dulu kan murah karena dipotong PPN dan BPHTB ditiadakan. Kalau sekarang kan diberikan subsidi pembiayaan," lanjut Jehansyah.

Rusunawa

Ia menambahkan, ketika proses akad kredit sudah terjadi, maka tidak ada satu pun pihak yang bisa menggugat pembeli. Termasuk pihak perbankan yang memiliki unit itu sebelum lunas.

"Sejauh dia bisa mencicil dengan baik, itu sudah milik dia. Mau dipindahtangan-kah, mau disewakan, mau dianggurin, mau dia disewakan ke ekspatriat, itulah yang namanya apartemen milik," kata Jehansyah.

Daripada membangun anami, ia menilai, jauh lebih baik bila Pemprov DKI membangun rumah susun sederhana sewa atau kampung deret.

Dengan program itu, maka masyarakat yang penghasilannya tidak mencapai Rp 7 juta pun, masih bisa menikmatinya.

"Kampung deret (bisa) untuk penduduk asli, rusunawa untuk pendatang. Itu saja yang dibanyakin. Nah sekarang, sebenarnya belum ada program Anies untuk MBR," tuntasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau