2. Memanfaatkan kerja sama bilateral dan multilateral untuk program mempermudah akses warga terhadap pilihan-pilihan yang ada di dunia, baik untuk pengembangan kemampuan manusianya, maupun meningkatkan tingkat daya saing kota.
Semua harus smart dan efisien, termasuk transportasi perkotaan, konektifitas kota-kota pesisir, dan membangun perbatasan serta daerah terluar.
Pertanyaan mendasarnya, siapa aktor terpenting yang harus menjadi ujung tombak langkah kita menyongsong era koridor sutera baru ini?
Jelas salah satunya, adalah para perencana. Para perencana wilayah dan kota sebagai profesi, diharapkan dapat menjadi penyusun arah sekaligus pengendali pemanfaatan ruang dalam proses percepatan pembangunan infrastruktur ini.
Lalu siapkah para perencana kita menghadapi era baru ini?
Segerakan quick wins, karena beberapa proyek besar sudah siap jalan. Ada banyak proyek infrastruktur yang siap jalan dan akan membantu percepatan pembangunan wilayahnya. Sebutlah kawasan ekonomi khusus (KEK) di Palu dan pelabuhan Pantoloannya, Sei Mangkei dan Kuala Tanjung di Sumatera Utara, sistem waste to energy di perkotaan, Pelabuhan Cruise di Bali, destinasi pariwisata di Danau Toba, dan sebagainya.
Ada beberapa pengetahuan dan informasi yang akan sangat kritis bagi perencana untuk bisa efektif mengikuti perkembangan akibat Belt and Road Initiatives ini. Antara lain, tren bisnis dan komersial di regional, kondisi fiskal dan rezim perpajakan yang berkaitan dengan sektor infrastruktur, berbagai kemungkinan pola pembiayaan infrastruktur baik langsung maupun Kemitraan Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), Pembiayaan Infrastruktur Non APBN (PINA), multilateral, maupun kesempatan pembiayaan melalui kerjasama bilateral.
Inilah waktunya para perencana keluar dari zona nyaman, dan mulai berpikir out of the box, dan melakukan rencana tata ruang yang berkelanjutan untuk berbagai infrastruktur prioritas seperti light rail transit (LRT) perkotaan, kereta cepat, kawasan ekonomi khusus (KEK), pelabuhan hub, dan sebagainya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.