JAKARTA, KompasProperti - Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA) Mandiri JSMR01 yang baru saja diluncurkan PT Jasa Marga (Persero) Tbk, dinilai dapat menjadi solusi alternatif sumber pendanaan proyek infrastruktur.
Ekonom Bank Permata Joshua Pardede mengatakan, pemerintah membutuhkan dana yang cukup besar untuk mewujudkan seluruh proyek infrastruktur yang telah direncanakan.
Sementara, bila mengandalkan kemampuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), tidak akan mencukupi.
"Kita tahu bahwa pembiayaan infrastruktur butuh dana dalam jumlah yang besar hingga 2019. Itu kurang lebih hampir Rp 4.000 triliun," kata Joshua kepada KompasProperti, Sabtu (2/9/2017).
Di sisi lain, Josua mengatakan, investasi KIK EBA Mandiri JSMR01 cukup menarik. Pasalnya, bunga yang ditawarkan cukup tinggi yakni di atas 8 persen.
"Saya pikir potensinya sangat menarik bagi investor untuk sekuritisasi aset ini," kata dia.
Penerbitan KIK EBA Mandiri JSMR01 ini menjadi sejarah dalam sistem pasar modal di Indonesia.
Pasalnya, produk surat berharga sekuritisasi pendapatan Tol Jagorawi ini berbasis pada Future Revenue Based Securities (FBRS).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.