Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusunami, dan Keinginan Kelas Menengah-Bawah Hidup di Jakarta

Kompas.com - 07/05/2017, 20:45 WIB
Dani Prabowo

Penulis

Diakui Ayunda, rusunami Kalibata City memang cukup banyak peminatnya. Terutama bagai mereka kaum pekerja yang setiap harinya menggunakan kereta rel listrik (KRL) sebagai moda transportasinya.

Pasalnya, lokasi Kalibata City sangat dekat dengan Stasiun Duren Tiga Kalibata. Sehingga, para penghuni yang ingin menjangkau stasiun cukup dengan berjalan kaki.

"Jadi orang-orang yang kerjanya di kawasan Kota, Sudirman, gampang kalau mau akses kereta," ujarnya.

Meski begitu, ia mengaku, menjadi penghuni rusunami tidak sepenuhnya menyenangkan. Bagi mereka yang masih lajang, mungkin rusun dapat menjadi salah alternatif bila belum mampu membeli rumah tapak.

Namun, bagi mereka yang sudah berkeluarga, rumah tapak meski berukuran sederhana tampak lebih baik dibandingkan tinggal di rusunami.

Rumah DP 1 Persen

Ayunda mengatakan, rusunami Kalibata City memang dilengkapi dengan taman bermain bagi anak-anak. Kendati demikian, fasilitas yang diberikan pihak pengelola tersebut kurang terawat dengan baik.

"Belum lagi iuran pengelolaan lingkungan (IPL) yang naik tiap tahun. Tapi kenaikan itu tidak ditunjang dengan pembenahan fasilitas yang baik. Yang ada justru terlihat kumuh," ujarnya.

Dokumentasi Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Kondisi lingkungan Villa Kencana Cikarang
Saat ini, ia mengatakan, IPL yang harus dibayarkan setiap tahun hampir mencapai Rp 4 juta. Artinya, dalam sebulan ia harus membayar sekitar Rp 330.000 kepada pengelola rusunami agar kebersihan lingkungan dapat terurus dengan baik.

Ia lantas membandingkan biaya iuran sampah dan kebersihan yang biasa dipungut setiap bulannya di lingkungan perumahan milik orang tuanya yang berkisar antara Rp 200.000-Rp 250.000 per bulan.

Ayunda pun mengaku, berencana mencari rumah tapak yang lokasinya cukup strategis. Menurut dia, program rumah dengan uang muka atau down payment (DP) 1 persen yang digagas Presiden Joko Widodo (Jokowi) cukup menarik.

Dengan cicilan tak lebih dari Rp 1,5 juta, menurut dia, hal itu tidak akan menyulitkan masyarakat berpenghasilan rendah dengan gaji berkisar Rp 4 juta sampai Rp 5 juta.

Hanya, ia berharap, agar lokasi perumahan yang disediakan pemerintah dapat lebih dekat dengan perkotaan dan akses moda transportasinya mudah.

Dengan begitu, masyarakat pun tidak akan kesulitan bila ingin menjangkau lokasi kerjanya.

"Kalau misalnya, lokasinya di Kota Depok, BSD City atau Cinere. Mungkin enak ya bisa deket sama kantor, walau pun masih agak jauh ya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau