Sebaliknya di Inggris, peraturan yang lebih keras pada sewa rumah terjadi hingga 1980-an dengan mendorong pemilik tanah untuk memangkas pemeliharaan dan mengendalikan kualitas perumahan yang turun lebih jauh.
Aturan Ramah Penyewa
Salah satu hal yang membuat sewa rumah menjadi populer di Jerman adalah harganya yang relatif murah.
Meskipun kebijakan negara telah sedikit lebih seimbang dibandingkan negara lain, pasar sewa Jerman masih kuat dan peraturan itu sendiri cukup menguntungkan bagi penyewa.
Sebagai contoh, hukum Jerman memungkinkan pemerintah negara bagian untuk membatasi kenaikan sewa tidak lebih dari 15 periode selama periode tiga tahun.
Perlakuan Pajak
Alasan lain di balik banyaknya sewa rumah di Jerman adalah pemerintahnya sendiri tidak terlalu mendukung terhadap kepemilikan rumah.
Tak seperti negara-negara lain dengan tingkat kepemilikan rumah yang tinggi seperti Spanyol, Irlandia, dan Amerika Serikat, pemerintah Jerman tidak membiarkan pemilik rumah mengurangi pembayaran bunga kredit dari pajak mereka.
Tanpa pemotongan itu, manfaat dari memiliki dan menyewa menjadi lebih seimbang.
"Kedua pihak baik pemilik rumah dan tuan tanah hampir tidak disubsidi," tulis ekonom Michael Voightländer dalam sebuah makalah pada tingkat kepemilikan rumah yang rendah di Jerman.
Elemen lainnya adalah bank-bank Jerman yang enggan mengambil risiko sehingga membuat hipotek lebih sulit dan lebih mahal untuk didapatkan.
Pendekatan regional oleh pemerintahan Jerman yang membuat pasokan perumahan sewa lebih merata dan lebih terdesentralisasi juga diyakini menjadi salah satu faktor tingginya tingkat sewa rumah di Jerman.