Pada dua seksi tersebut, porsi pengerjaan pemerintah adalah 20,9 kilometer di Tol Solo-Ngawi dan 38,8 kilometer di Tol Ngawi-Kertosono.
Hingga November kemarin kemajuan pembebasan lahan di seksi Tol Solo-Ngawi rata-rata sudah 98 persen dan diproyeksikan bisa selesai akhir tahun ini.
Sementara untuk fisik konstruksi di Tol Solo-Ngawi, pemerintah sudah menyelesaikan 52 persen dan investor baru 6,15 persen.
Kemudian untuk seksi Tol Ngawi-Kertosono, pembebasan lahan ditargetkan selesai pada Desember 2015.
Pemerintah juga telah menyelesaikan 85 persen porsi miliknya terkait fisik konstruksi Tol Ngawi-Kertosono, sedangkan investor dalam hal ini PT Waskita Karya dan PT Jasa Marga (persero) Tbk baru menyelesaikan 1,65 persen dari total porsi pembangunan sepanjang 49,51 kilometer.
Saat ini salah satu ruas Tol Solo-Ngawi, yakni ruas Colomadu-Karanganyar telah terbangun 9,74 kilometer atau 45 persen dari total panjangnya 20,9 kilometer.
Ruas ini ditargetkan bisa fungsional pada saal mudik lebaran 2016 dan beroperasi penuh pada Desember 2016.
Pemerintah menargetkan Jalan Tol Solo-Ngawi-Kertosono bisa selesai dibangun pada awal tahun 2018.
Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu)
Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) sepanjang 61,675 kilometer yang tengah dibangun Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Bina Marga terdiri dari enam seksi.