Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Jalan Tol yang Dibangun Sepanjang Tahun 2015 (BAGIAN II)

Kompas.com - 30/12/2015, 22:30 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Setahun sudah Kabinet Kerja pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla memimpin Indonesia. Banyak target dicanangkan, salah satunya adalah pembangunan infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia.

Pembangunan infrastruktur itu meliputi jalan tol, bendungan, dan jembatan. Ada beberapa ruas jalan tol yang dibangun pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Untuk jalan tol, pemerintah menargetkan bisa membangun lebih dari 3.000 kilometer selama periode 2015-2025. Ditrektorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Kementerian PUPR mencatat akan ada 3.733 kilometer jalan tol baru yang akan dibangun periode tersebut.

Sepanjang tahun 2015, pemerintah sudah memulai pembangunan beberapa ruas jalan tol. Antara lain Jalan Tol Cinere-Jagorawi (Cijago) seksi II, Jalan Tol Manado-Bitung, dan Jalan Tol Cimanggis-Cibitung.

Menyusul Jalan Tol Trans Sumatera, Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, Jalan Tol Soreang-Pasirkoja (Soroja), Jalan Tol Solo-Ngawi-Kertosono, dan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu).

Artikel ini merupakan lanjutan dari artikel sebelumnya: Jalan Tol yang Dibangun Sepanjang 2015 (BAGIAN I)

Shutterstock Ilustrasi jalan tol.
Jalan Tol Balikpapan-Samarinda

Tol Balikpapan-Samarinda terbagi menjadi lima seksi yakni Seksi I (KM13 Balikpapan-Samboja), Seksi II (Samboja-Palaran I), Seksi III (Samboja-Palaran II), seksi IV (Palaran-Jembatan Mahkota), serta Seksi V (KM 13 Balikpapan-Sepinggan).

Proses Konstruksinya terbagi menjadi tugas tiga pihak, Seksi V merupakan tugas pemerintah pusat, Seksi I menjadi tugas pemerintah daerah dan Seksi II, III dan IV adalah yang akan ditawarkan kepada investor.

Salah satu tujuan pembangunan Jalan Tol Balikpapan adalah untuk mengembangkan kawasan industri Bontang. Selain itu, untuk meningkatkan mobilitas dan kapasitas jaringan jalan dan melayani lalu lintas koridor di Trans-Kalimantan.

Pemerintah menargetkan operasi jalan tol ini pada pertengahan tahun 2019. Tahun ini, seksi V Jalan Tol Balikpapan-Samarinda sedang dalam tahap pembangunan.

Adapun pekerjaan pembangunan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda Seksi V sepanjang 11 kilometer pada ruas KM 13 Balikpapan-Sepinggan dilaksanakan dengan dana APBN dan pinjaman pemerintah China.

Arimbi Ramadhiani Pengerjaan tol Soreang-Pasir Koja, Bandung. Gambar diambil pada Kamis (10/9/2015).
Jalan Tol Soreang-Pasirkoja

Jalan Tol Soreang-Pasirkoja (Soroja) dibangun dengan tujuan memudahkan akses menuju venue Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX di Jawa Barat pada tahun 2016.

Ruas jalan ini juga akan terhubung dengan Jalan Tol Padalarang-Cileunyi dan dari desain yang sudah ada, terdapat tiga pintu keluar, yaitu Marga Asih, depan stadion Jalak Harupat, dan Kantor Pemerintah Kabupaten Bandung.

Pembangunan Jalan Tol Soroja akan dilaksanakan PT Jasa Sarana, BUMD milik Pemprov Jawa Barat, setelah berhasil memenangkan tender senilai Rp 1,79 triliun.

Pencanangan Jalan Tol Soroja sepanjang 8,15 kilometer itu dilakukan oleh Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono pada awal September 2015.

Jalan Tol Solo-Ngawi-Kertosono

Jalan Tol Solo-Ngawi-Kertosono ddirancang sepanjang 180 kilometer dan menjadi bagian dari rencana pembangunan Tol Trans Jawa.

Perannya dianggap penting dalam menjalankan roda perekonomian yang menghubungkan Provinsi Jawa Tengah dengan Provinsi Jawa Timur.

Presiden Joko Widodo pada April lalu menegaskan percepatan pembangunan jalan tol tersebut. Dia memberikan waktu selama 2,5 tahun untuk menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Solo-Ngawi-Kertosono.

Jalan Tol Solo-Ngawi-Kertosono terdiri dari dua seksi, yakni Tol Solo-Ngawi dan Tol Ngawi-Kertosono.

thinkstock Ilustrasi
Pembangunan Tol Solo-Ngawi sepanjang 90,10 kilometer diestimasi membutuhkan biaya investasi sebesar Rp 5,14 triliun.

Sedangkan pembangunan Tol Ngawi-Kertosono sepanjang 87,02 kilometer membutuhkan biaya investasi Rp 3,83 triliun.

Pada dua seksi tersebut, porsi pengerjaan pemerintah adalah 20,9 kilometer di Tol Solo-Ngawi dan 38,8 kilometer di Tol Ngawi-Kertosono.

Hingga November kemarin kemajuan pembebasan lahan di seksi Tol Solo-Ngawi rata-rata sudah 98 persen dan diproyeksikan bisa selesai akhir tahun ini.

Sementara untuk fisik konstruksi di Tol Solo-Ngawi, pemerintah sudah menyelesaikan 52 persen dan investor baru 6,15 persen.

Kemudian untuk seksi Tol Ngawi-Kertosono, pembebasan lahan ditargetkan selesai pada Desember 2015.

Pemerintah juga telah menyelesaikan 85 persen porsi miliknya terkait fisik konstruksi Tol Ngawi-Kertosono, sedangkan investor dalam hal ini PT Waskita Karya dan PT Jasa Marga (persero) Tbk baru menyelesaikan 1,65 persen dari total porsi pembangunan sepanjang 49,51 kilometer.

Saat ini salah satu ruas Tol Solo-Ngawi, yakni ruas Colomadu-Karanganyar telah terbangun 9,74 kilometer atau 45 persen dari total panjangnya 20,9 kilometer.

Ruas ini ditargetkan bisa fungsional pada saal mudik lebaran 2016 dan beroperasi penuh pada Desember 2016.

Pemerintah menargetkan Jalan Tol Solo-Ngawi-Kertosono bisa selesai dibangun pada awal tahun 2018.

Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu)

Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) sepanjang 61,675 kilometer yang tengah dibangun Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Bina Marga terdiri dari enam seksi.

Seksi I Cileunyi-Rancakalong sepanjang 12,025 kilometer, seksi II Rancakalong-Sumedang sepanjang 17,05 kilometer, seksi III Sumedang-Cimalaka sepanjang 3,75 kilometer, seksi IV Cimalaka-Legok sepanjang 7,2 kilometer, seksi V Legok-Ujung Jaya sepanjang 15,9 kilometer dan seksi IV Ujung Jaya-Dawuan sepanjang 4,05 kilometer.

Ridwan Aji Pitoko/Kompas.com Penampakan Jembatan Cisaronge yang baru dibangun 80 persen. Rencananya, dalam dua bulan ke depan jembatan sepanjang 350 m ini akan selesai namun belum bisa dioperasikan.
Dari keenam seksi itu, pemerintah akan membangun seksi I dan II karena ruas tol tersebut belum layak secara ekonomi.

Kondisi terkini, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR sedang fokus membangun seksi kedua. Hal itu dilakukan karena pembebasan lahan di seksi itu paling siap di antara seksi lainnya.

Saat ini, lahan yang bebas di fase I seksi kedua telah mencapai angka 93 persen dan fase kedua menembus angka 80,12 persen.

Selain itu, alasan dibangunnya seksi kedua adalah sebagai upaya antisipasi bila terjadi bencana putusnya jalur Cadas Pangeran yang dapat mengisolasi Kota Sumedang.

Fase I sepanjang 6,3 kilometer diharapkan selesai akhir 2016 dan fase II sepanjang 5,725 kilometer rampung pada akhir 2018.

Sementara itu dana yang sudah terserap untuk pembebasan lahan seksi I-III adalah Rp 630 miliar, sedangkan keseluruhan dana untuk pembebasan lahan dari seksi I-VI adalah tak kurang dari Rp 2 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com