Sampah
"Untuk masalah sanitasi utamanya adalah pengurangan sampah di sumbernya atau TPA. Contohnya di Jakarta yang berkontribusi terhadap 6.000 ton sampah di Bantar Gebang, padahal kapasitasnya hanya 2.000 ton," jelas Andreas.
Andreas mengakui infrastruktur sampah baru terbangun 56 persen. Ia berharap dalam empat tahun ke depan semuanya bisa selesai.
Dia pun membuat tiga strategi untuk menangani masalah sampah ini. Pertama dengan membangun sistem pengelolaan sampah mulai dari sumber sampah hingga ke TPA.
"Kedua mendorong pemda dan pemkot serta stakeholder terkait sampah untuk bisa mengurangi dan mengatur pengelolaannya," imbuhnya.
Ketiga, lanjut Andreas, dengan melakukan pemberdayaan masyarakat tentang sampah. Mulai dari membuang sampah di tempatnya hingga pengelolaannya menjadi barang-barang berguna.
Sementara itu beberapa kawasan kumuh juga sudah disentuh oleh Ditjen Cipta Karya, namun angkanya masih jauh dari banyaknya jumlah kawasan kumuh di perkotaan.
"Kawasan kumuh perkotaan ada 38.000 hektar dan yang sudah ditangani sekarang baru 1.307 hektar karena kebutuhan dananya luar biasa banyak dan butuh kerjasama banyak pihak," jelas Andreas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.