Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menghitung Peluang Bisnis Properti di Semarang

Kompas.com - 02/11/2015, 15:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Di sektor apartemen sewa, dari total pasokan sebanyak 4.999 unit, sebanyak 79,37 persen di antaranya tersewa dengan tarif rerata Rp 18,6 juta per meter persegi per bulan. Untuk sektor hotel, dari 3.954 unit kamar atau tumbuh 2,87 persen, dihuni dengan angka rerata 57,64 persen. 

Sementara ritel dan kawasan industri memperlihatkan kenaikan harga signifikan masing-masing 6,93 persen dan 11,20 persen menjadi Rp 493.075 per meter persegi perbulan dan Rp 2.015.518 per meter persegi.

Direktur Operasional PT PP Properti Tbk, Galih Saksono, mengakui, Semarang dalam dua hingga tiga tahun terakhir berkembang dinamis. Dinamika tersebut direpresentasikan dengan perubahan atau pergeseran berinvestasi.

"Jika sebelumnya orang-orang Semarang lebih save menanamkan uangnya di bank dalam bentuk tabungan dan deposito, serta emas. Kini mereka mulai beralih berinvestasi di sektor properti," ungkap Galih kepada Kompas.com, Senin (2/11/2015). 

Galih menambahkan dengan peralihan perilaku investasi ini, mendorong pertumbuhan harga semakin tinggi. Pihaknya bahkan telah menyiapkan kenaikan harga untuk produk terbarunya, Amartha View menjadi Rp 14 juta per meter persegi pada awal tahun 2016. 

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau