Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsumen Terpaksa "Mengunyah" Properti Bermerek Asing

Kompas.com - 29/09/2015, 15:39 WIB
Hilda B Alexander

Penulis


Kondisi demikian tak jauh beda dengan di Cikarang, lokasi "Orange County" versi Indonesia berada. Di sini, sudah berdiri perusahaan-perusahaan multinasional asal Jepang, Korea Selatan, China, Taiwan, Thailand, India, Amerika Serikat, dan Eropa. Kehadiran perusahaan-perusahaan ini membentuk komunitas ekspatriat. Karena itu, "Orange County" dirancang sebagai melting point dengan konsep mengoneksikan seluruh budaya global (globally connected city). 

"Kami ingin merujuk pada kawasan yang sudah mapan berdiri. Sementara kalau merujuk pada kawasan di Indonesia kan belum ada. Nah, karena itulah kami membawa konsep yang sukses di sana ke Cikarang," ujar Jopy. 

Dengan demikian, tambah Anwari, produk properti yang mengisi pasar Indonesia saat ini tak ubahnya sebagai tontonan sinetron. Pemilik stasiun televisi menjejali penonton dengan tayangan-tayangan berisi mimpi. Sama halnya dengan pengembang yang menawari rumah-rumah dengan konsep berbau mimpi juga. 

"Membeli rumah di 'Kota Wisata' misalnya, serasa tinggal di Madrid, Paris, atau Montreal. Karena klaster-klasternya dinamai kota-kota dunia tersebut hahaha," seloroh Anwari. 


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com