Sedangkan PT Ciputra Surya Tbk yang membangun Citraland Surabaya, dan superblok Ciputra World Surabaya, memberikan konstribusi sekitar Rp 847,53 miliar terhadap induk perusahaan PT Ciputra Development Tbk.
Surabaya timur
Jika dalam lima sampai sepuluh tahun lalu, orientasi pembangunan properti berkutat di Surabaya pusat dan barat, kini angin perubahan bergerak ke arah timur dan selatan.
Menurut Anton, Surabaya timur mulai diincar investor properti karena pertumbuhan pembangunan proyek baru lebih tinggi ketimbang kawasan lainnya. "Pasokan lahan melimpah, aksesibilitas sangat memadai. Selain itu, menawarkan potensi pertumbuhan harga tak kalah tinggi dengan kawasan eksisting lainnya yang sudah mapan lebih dulu," urai Anton.
Hal tersebut diamini Minarto, dan Sinarto. Keduanya sepakat bahwa orientasi pengembangan mengarah ke timur. Hanya, kata Sinarto, Surabaya barat didominasi oleh investor pendatang, sedangkan timur oleh pembeli lokal.
Minarto menegaskan, meskipun Surabaya selatan masih memiliki lahan surplus, namun sudah masuk wilayah Sidoarjo. Sementara wilayah timur lebih berkembang karena pembangunan propertinya lebih pesat.
Anton menambahkan, saat ini harga properti di Surabaya timur sudah menembus angka sekitar Rp 15 juta hingga Rp 25 juta per meter persegi. Ini artinya, properti kelas menengah mendapat porsi mayoritas dan paling diminati pasar.
Megaproyek
Menurut catatan Kompas.com, pada semester kedua 2014, terdapat 33 proyek properti komersial besar, termasuk apartemen, kondotel, hotel, dan pusat belanja yang sedang dalam tahap konstruksi.
Dari sejumlah itu, 10 di antaranya merupakan proyek multifungsi (mixed use) yang merangkum beberapa jenis fungsi properti.
Satu di antaranya yang tengah menjadi sorotan adalah Tunjungan City dengan Tunjungan Plaza V dan Tunjungan Plaza VI. Di dalam area pengembangan Tunjungan Plaza V terdapat pencakar langit tertinggi di Surabaya, sekaligus Jawa Timur yang menjulang 50 lantai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.