Laba bersih ini lebih tinggi 36 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 666 miliar. Sedangkan pendapatan perseroan tercatat tumbuh sebesar 16 persen menjadi Rp 1,88 triliun.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Pakuwon Jati Tbk., Minarto Basuki menjelaskan pendapatan atas penjualan unit-unit perumahan (landed residential) di Pakuwon City, Surabaya Timur, merupakan penyumbang utama peningkatan pendapatan perseroan.
Hal tersebut menjadikan komposisi pendapatan PWON selama semester I 2014 menjadi sebesar 47 persen untuk pendapatan berkelanjutan (recurring revenue) dan 53 persen untuk pendapatan pengembangan ( development revenue).
"Seiring dengan itu, laba kotor yang juga naik menjadi 62 persen dibandingkan 58 persen pada periode sebelumnya," ujar Minarto, Kamis (24/7/2014).
Sementara itu, persewaan pusat perbelanjaan dan gedung perkantoran juga terus tumbuh seiring dengan tingginya tingkat okupansi pusat-pusat perbelanjaan.
Untuk memperkuat struktur permodalan, pada Juli 2014 ini PWON melalui anak usahanya telah menerbitkan surat utang (obligasi) berdenominasi dollar AS senilai 200 juta dollar AS dengan tingkat bunga 7,125 persen dan masa jatuh tempo tahun 2019.
Surat utang yang diterbitkan tersebut bersifat tanpa syarat (unsecured notes) dan tidak dapat ditarik kembali, dengan jaminan perusahaan oleh perseroan dan anak perusahaan.
“Dana dari hasil penerbitan surat utang tersebut akan digunakan untuk akuisisi. Saat ini kami masih sedang melakukan due diligence (uji tuntas) perusahaan target," pungkas Minarto.