Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soetjipto Nagaria: Summarecon Sukses Berkat Komitmen dan Fokus

Kompas.com - 03/09/2010, 14:07 WIB

Nah, tadi Anda tanya, dulu banjir sering merendam Kelapa Gading tapi mengapa makin banyak orang tinggal di Kelapa Gading. Ya, Kelapa Gading pernah mengalami banjir besar tahun 2002 dan 2007. Saat kebanjiran, penghuni rumah langsung menyatakan akan pindah. Setelah banjir surut, pemilik rumah ditanya agen properti, apakah mereka akan pindah. Ternyata mereka menjawab tidak, padahal banyak yang antre mau beli rumah mereka.

Saya pikir setelah kebanjiran berulang kali, mereka mau menjual rumah dengan harga murah. Ternyata tidak. Mereka mungkin berpikir banjir tidak terjadi setiap tahun, dan mereka sudah terbiasa dengan kondisi ini.

Meski dicap sering kebanjiran, namun harga kavling Summarecon di Kelapa Gading tertinggi di Jakarta, yaitu Rp 22 juta per meter persegi. Dibandingkan dengan kavling di Bukit Golf Pondok Indah, harga kavling di sini lebih mahal. Perbandingannya estate dengan estate, jadi bukan dengan rumah tua di Menteng, yang bisa mencapai Rp 30 juta/m2.

Luas Pondok Indah 400 hektar, sedangkan Kelapa Gading mendekati 600 hektar. Di Bukit Gading Villa, Kelapa Gading, ada empat kluster yaitu Kintamani, Kuta, Sanur, dan Tampaksiring. Harga terakhir per Juli 2010 sekitar Rp 22 juta per meter persegi. Sedangkan harga di Bukit Golf Pondok Indah sekitar Rp 20-jutaan per meter persegi.

Memang setelah banjir, harga kavling di Bukit Gading Villa turun. Tapi belakangan ini, harganya malah naik dan lebih tinggi dari Pondok Indah.

Tahun ini Pak Tjip berusia 70 tahun, dan Pak Tjip masih terlihat sehat dan bugar. Apa rahasianya? Saya mengutip kata-kata mantan PM Singapura, Lee Kuan Yew yang mengatakan pada usia lanjut, lansia harus banyak berolah raga dan banyak aktivitas termasuk aktivitas menjalankan bisnis.

Tahun ini usia saya masuk 70 tahun. Untuk bisa bekerja seperti dulu, nggak mungkin. Saya ini masuk semi-pensiun, tapi masih aktif dalam urusan bisnis dan masih ada aktivitas.

Saya masih suka bermain tenis dan berenang. Setiap hari saya masih melakukan senam pernafasan chi kung di rumah. Zaman sekarang usia mencapai 70 tahun sampai 80 sudah umum. Ini berbeda dengan masa 40 tahun lalu, di mana saat itu usia 70 sudah dianggap tua.

Apa filosofi hidup Pak Tjip? Saya berprinsip, saya mesti belajar sungguh-sungguh, bekerja sungguh-sungguh, dan berusaha menjadi seorang yang berguna bagi masyarakat. Saya mesti berbuat sesuatu yang berguna dalam masyarakat.

Saya adalah bagian dari masyarakat. Jika selama ini usaha saya sudah cukup, saya rasa saya harus mengembalikannya kepada masyarakat juga. Maka dalam 10 tahun belakangan ini, saya berusaha bagaimana Summarecon bergerak juga ke aktivitas sosial. Saya bersama istri aktif di Yayasan Budha Tzu Chi, lembaga kemanusiaan dari Taiwan dengan basis Budha, tapi dalam aktivitas sosial, lembaga kemanusiaan ini melibatkan relawan dari lintas agama dan bangsa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com